Scroll untuk baca artikel
Head LineHukum & Kriminal

Pengakuan Ayah Romadon Warga Batu Badak Terduga Pelaku Curas yang Ditembak Mati Polisi

×

Pengakuan Ayah Romadon Warga Batu Badak Terduga Pelaku Curas yang Ditembak Mati Polisi

Sebarkan artikel ini
Istri dan ayah dari Romadon yang ditembak mati polisi saat dilakukan penangkapan terkait dugaan Curas pada 28 Maret 2024 - foto kolase
Istri dan ayah dari Romadon yang ditembak mati polisi saat dilakukan penangkapan terkait dugaan Curas pada 28 Maret 2024 - foto kolase

LAMPUNG TIMUR – Ayah Romadon warga Desa Batu Badak, Marga Sekampung, Lampung Timur membeberkan bagaimana terjadi penembakan terhadap anaknya oleh polisi saat dilakukan penangkapan terkait dugaan kasus pencurian dan kekerasan atau Curas.

Wahab gelar Adi Anom (54) orang tua almarhum Romadon (30) yang tewas setelah ditangkap polisi menyebutkan jika anaknya ditembak dari jarak dekat. Wahai pun menegaskan tidak ada perlawanan saat dilakukan penangkapan.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Saya menyanggah pernyataan polisi menyebut anak saya dikatakan ditembak karena melakukan perlawanan. Anak saya ditembak dari jarak dekat di dalam rumah tanpa ada perlawanan,”ungkap Wahab kepada wartawan yang datang mewawancara langsung di rumahnya pada 2 April 2024.

Diketahui bahwa sebelumnya, dalam konfrensi pers Polda Lampung menyebutkan bahwa Romadon Ia ditembak polisi setelah mengacungkan senjata api rakitan ke petugas saat akan dilakukan penangkapan.

Wahab mengaku saat terjadi penembakan pada 28 Maret 2024 anaknya Romadon baru pulang dari ladang bersama menantunya, dari mengambil rumput untuk pakan ternak kambing yang mereka pelihara.

Saat itu kondisi Romadon, dalam keadaan basah kuyup, sebut Wahab, setelah sampai di rumah pasangan suami-istri itu baru ganti lalu duduk makan duku.

“Tiba-tiba datang dua orang berpakai preman membawa senjata api. Saya terkejut, dan memanggil anak saya almarhum Romadon,”ujar Wahab.

Itu lah detik-detik Romadon di tembak dari jarak dekat, karena merasa dipanggil kemungkinan Romadon keluar dari dalam rumah ke arah ruang tamu. Baru membuka tirai penutup ruang Romadon langsung ditembak dari jarak dekat.

“Jadi ga ada dikatakan melawan, kalau mereka mengatakan anak saya menggunakan pistol itu bohong, karna jangan kan pistol jarum patah pun anak saya gak pegang” ucap Wahab terbata-bata.

Wahab menjelaskan, Ramadon yang tertembak dibagian perut langsung terkapar bersimbah darah, Istri dan ibunya memeluknya.

Romadon Diseret

Usai penembakan di ruang tamu di rumahnya di Batu Badak, Romadon sudah tak sadarkan diri dan bersimbah darah, oleh polisi dilakukan tak manusiawi langsung diseret di lempar masuk ke dalam mobil.

“Romadon, hanya menggunakan celana pendek posisi tidak memakai baju dan penuh darah diseret seperti anjing sampai sana di lempar ke mobil,”tambah Sakdiah istri almarhum Romadon.

Melihat suaminya terjatuh bersimbah darah sang istri memeluknya bahkan ibu dari korban turut memeluk dan menangis. Saat itu terlihat oleh seisi rumah perilaku oknum aparat kepolisian yang tidak memiliki perikemanusiaan.

Ibu Romadon di tendang hingga dua kali dan istri korban di Jambak rambutnya, lalu para oknum menyeret korban yang sudah tidak berdaya dan di lempar ke dalam mobil.

Sakdiah mengakui saat suami ditembak dari jarak dekat langsung terkapar, ia langsung memeluk suaminya Romadon dan memanggil ibu mertuanya. Keduanya pun memeluk Romadon yang sudah lemas karena darah banyak keluar.