LAMPUNG – Harga kebutuhan pokok seperti beras pada sejumlah wilayah di Lampung terus mengalami lonjakan selama tiga pekan terakhir.
Kenaikan harga beas terjadi untuk semua jenis dengan bervariasi mulai dari Rp1.000-2.000.
Bahkan di pasar tradisional wilayah Bandar Jaya, Lampung Tengah, harga beras tembus Rp19 ribu/kilogram untuk kualitas premium. Untuk medium Rp16.500 per kg dan beras curah Rp16 ribu.
Harga itu pun disusul dengan kenaikan bahan pokok lainnya pasca Pemilu 2024 baru baru ini, seperti harga minyak goreng, gula putih dan kebutuhan bumbu dapur.
Sementara itu untuk harga beras di pasar tradisional Liwa, Lampung Barat, terpantau berada diangka Rp16 ribu/kg untuk kualitas premium, Rp15 ribu kualitas medium, Rp14 ribu pada kualitas rendah.
Dipastikan juga terjadi hal serupa di wilayah lainnya di Lampung, yakni terus terjadi kenaikan kisaran Rp1.000-2.000 per kg.
Selain beras, kenaikan harga juga terjadi pada cabai merah dari Rp65 ribu menjadi Rp75 ribu per kg. Lalu telur dari Rp30 ribu menjadi Rp32 ribu per kg.
Melansir dari Dinas Kominfotik Provinsi Lampung Gubernur Arinal Djunaidi meninjau operasi pasar beras sekaligus memantau ketersediaan dan harga-harga bahan pokok di Pasar Panjang, Jumat (16/2/2024).
Dalam operasi pasar tersebut, Pemerintah Provinsi Lampung bekerjasama dengan Bulog menjual beras SPHP kemasan 5 Kg seharga Rp 52 ribu. Operasi pasar ini juga digelar guna mengurai masalah terkait kesulitan masyarakat dalam mendapatkan beras dengan harga yang terjangkau.
Setelah meninjau operasi pasar beras di pasar panjang, Gubernur juga meninjau Gudang Bulog di Campang Raya guna memastikan ketersediaan beras.
Bersama Kepala Perwakilan BI Lampung dan Perwakilan Bulog Lampung, Gubernur Arinal menegaskan bahwa stok beras di Provinsi Lampung dalam posisi aman.
Gubernur menegaskan bahwa sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku, padi/gabah tidak boleh diperjualbelikan keluar daerah.
Oleh karenanya, Gubernur akan mengetatkan pengawasan di pintu-pintu keluar Provinsi Lampung, bekerjasama dengan Satgas Pangan Polda Lampung dan Dinas Perhubungan guna menjamin stabilitas dan ketersediaan beras di masyarakat.
Gubernur menambahkan, Provinsi Lampung dalam waktu dekat akan memasuki masa panen. Diantaranya Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Selatan pada Februari akhir sampai awal Maret, dengan luasan lahan 140 ribu hektar dan estimasi panen 800 ribu ton.
Untuk itu, Gubernur meminta Bulog bekerjasama dengan Bumdes untuk menyiapkan gudang-gudangnya tidak hanya di ibukota provinsi, tetapi juga di seluruh Kabupaten di Provinsi Lampung guna menyerap hasil panen para petani di daerah.***