Scroll untuk baca artikel
Lampung

Ditinggal Suami Merantau, Wanita Muda di Pesawaran Coba Akhiri Hidup Lompat dari Tower BTS

×

Ditinggal Suami Merantau, Wanita Muda di Pesawaran Coba Akhiri Hidup Lompat dari Tower BTS

Sebarkan artikel ini
Tim SAR gabungan menggunakan berbagai alat, termasuk 1 unit rescue truck, peralatan mountaineering, 1 set alat komunikasi, APD personal, dan peralatan pendukung lainnya, saat melakukan evakuasi terhadap wanita muda diatas tower BTS di Pesawaran, Rabu (10/1/24)- foto ist
Tim SAR gabungan menggunakan berbagai alat, termasuk 1 unit rescue truck, peralatan mountaineering, 1 set alat komunikasi, APD personal, dan peralatan pendukung lainnya, saat melakukan evakuasi terhadap wanita muda diatas tower BTS di Pesawaran, Rabu (10/1/24)- foto ist

PESAWARAN – Diduga depresi akibat ditinggal suami merantau tanpa kabar, wanita muda di Pesawaran nekat mencoba bunuh diri dengan berniat melompat dari tower BTS di Bernung, Gedong Tataan pada Rabu 10 Januari 2024.

Diketahui ibu muda 19 tahun bernama Aftriyani warga Desa Bernung, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Lampung telah ditinggalkan suaminya merantau tanpa kabar selama 18 bulan lamanya.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Aswiyah, bibi Aftriyani mengungkapkan bahwa keponakannya hidup bersama ayahnya, namun keluar rumah pada pukul 12.00 WIB tanpa sepengetahuan ayahnya.

Sementara warga setempat memberikan informasi sekitar pukul 13.00 WIB, menyinggung tentang Aftriyani yang naik tower di Desa Bernung.

Menurut Aswiyah, kejiwaan keponakannya terganggu dalam beberapa bulan terakhir akibat ketidakpastian suami yang merantau tanpa memberikan kabar. Sebelumnya, keponakannya diketahui tidak memiliki masalah kejiwaan.

Beruntung Tim gabungan SAR Lampung dan BPBD Pesawaran bergerak cepat, menghadapi kendala kondisi besi tower yang licin karena basah.

Upaya penyelamatan memakan waktu satu jam sebelum akhirnya Aat sapaan akrab wanita muda itu turun dengan selamat dan dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan.

“Alhamdulillah, kami bersyukur korban berhasil diturunkan dalam keadaan selamat,” kata Koordinator Basarnas Lampung, Adiayansah, di lokasi kejadian.

Diketahui, proses evakuasi, tim SAR gabungan menggunakan berbagai alat, termasuk 1 unit rescue truck, peralatan mountaineering, 1 set alat komunikasi, APD personal, dan peralatan pendukung lainnya.

Langkah-langkah ini memastikan keberhasilan operasi evakuasi dengan efisien dan aman bagi korban maupun tim penyelamat. (*)