Scroll untuk baca artikel
Info Wawai

Ingat Hindari 5 Kesalahan Ini Momen Silaturahmi di IdulFitri

×

Ingat Hindari 5 Kesalahan Ini Momen Silaturahmi di IdulFitri

Sebarkan artikel ini
Sedulur Seni Campursari Indonesia (SSCI) Bekasi Raya menggelar halalbihalal pasca lebaran Idulfitri 1444 H/2023 di Perum Villa Permata, Sumber Jaya, Tambun Selatan pada Kamis 18 Mei 2023.
Sedulur Seni Campursari Indonesia (SSCI) Bekasi Raya menggelar halalbihalal pasca lebaran Idulfitri 1444 H/2023 di Perum Villa Permata, Sumber Jaya, Tambun Selatan pada Kamis 18 Mei 2023.

WAWAINEWS.ID – IdulFitri jadi momen saling anjangsana atau kegiatan berkunjung ke rumah seseorang atau suatu tempat untuk menjalin silaturahmi sebagai kunjungan untuk melepas rindu ke rumah saudara dan kerabat serta mengutarakan kesalahan untuk dimaafkan oleh masing-masing pihak.

Namun kerap seseorang yang sedang bersilaturahim dan belum beranjak untuk permisi keluar rumah, ia sudah melakukan kesalahan dan dosa baru kepada tuan rumah ataupun sebaliknya.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Ada 5 kesalahan yang umumnya terjadi dalam suasana anjangsana lebaran.

  • Pamer diperlihatkan (riya) dan diperdengarkan (sum’ah) dengan maksud ingin mendapatkan perhatian lebih dari orang-orang di sekelilingnya.
    Suka cita dalam merayakan lebaran acapkali dinodai dengan kebiasaan memamerkan pakaian, perhiasan, kendaraan, kesuksesan dan sebagainya, baik dari pihak tamu maupun tuan rumah. Seolah ingin memberi tahukan kepada khalayak bahwa “inilah aku” yang mengalami peningkatan taraf hidup di saat lebaran.
    Namun demikian, bagaimanapun juga pamer adalah perbuatan tak terpuji karena akan menimbulkan kecemburuan orang lain dan menarik dosa-dosa lainnya.
  • Iri (hasud) atau tidak suka dengan orang lain yang ditunjukkan dengan sikap memalingkan muka atau berkata-kata tidak langsung di depan orangnya. Pada saat anjangsana lebaran, iri hati biasanya muncul disebabkan ketidaksenangan dan kecemburuan dengan orang lain yang bernasib baik atau dianggap menyainginya.
  • buruk sangka (suuz-zdan) atau menilai negatif orang lain dengan berbagai praduga yang tak ada dasarnya. Buruk sangka sering terjadi timbul dari orang yang bertamu maupun tuan rumah itu sendiri. Orang yang sedang bertamu timbul praduga yang tidak-tidak dikarenakan ada perbedaan yang drastis dari pemilik rumah atau isi rumah. Sementara tuan rumah timbul buruk sangka dikarenakan tamunya menunjukkan gelagat yang aneh atau sikap berlebihan.
  • Menggunjing (ghibah) atau membicarakan orang lain dari segi kekurangan dan kejelekannya. Di saat lebaran, adakalanya tamu dan tuan rumah menggunjingkan orang lain. Adakalanya juga sesama tamu menggunjingkan pemilik rumah yang sedang dikunjungi. Misalnya, tamu yang sudah dipersilahkan duduk di ruang tamu, tiba-tiba ditinggalkan tuan rumahnya untuk waktu sebentar karena ingin menyiapkan minuman atau makanan. Kemudian sesama tamu itu menggunjingkan pemilik rumah karena sesuatu hal yang dilihatnya di dalam rumah.
  • Tahassus dan tajassus. Tahassus ialah berupaya menguping pembicaraan orang lain, sedangkan tajassus adalah mencari-cari kekurangan serta keburukan-keburukan pihak lain. Pada saat berkumpul di hari lebaran, tiap-tiap orang biasanya memiliki bahan pembicaraan dan cerita sendiri-sendiri. Namun demikian, sebetulnya ada yang perlu disampaikan dan tidak perlu diutarakan. Hal ini dikarenakan dapat menimbulkan dosa tahassus dan tajassus bagi orang lain yang beda pandangan atau punya kepentingan sendiri.
BACA JUGA :  Inilah 4 Soal yang Bisa Membatalkan Wudhu Kalian Menurut Syekh Salim

Melakukan 5 dosa baru terlebih di saat-saat anjangsana dan bersilaturrahim di hari raya Idulfitri tentu saja sangat tidak etis.

Padahal pada moment itulah Allah Swt sedang menurunkan rahmat dan kasih sayang-Nya untuk kita semua. Jadi, betul-betul kita harus pandai menjaga hati di lebaran Idul Fitri.

M. Ishom el Saha (Guru Besar UIN Sultan Maulana Hasanuddin, Banten).***