Scroll untuk baca artikel
Wisata

Kemenparekraf dan JTTC Gelar Pelatihan Manajemen Event, Dorong Profesionalisme Komunitas Pariwisata

×

Kemenparekraf dan JTTC Gelar Pelatihan Manajemen Event, Dorong Profesionalisme Komunitas Pariwisata

Sebarkan artikel ini
Lampion terangi langit Borobudur dipuncak perayaan Waisak 2025 - Foto doc ist
Lampion terangi langit Borobudur dipuncak perayaan Waisak 2025 - Foto doc ist

JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan Jogja Tourism Training Center (JTTC) menyelenggarakan Pelatihan Manajemen Event secara daring pada 15–17 Juli 2025.

Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata, khususnya dalam pengelolaan event berbasis komunitas agar lebih profesional, kreatif, dan berkelanjutan.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Pelatihan ini diikuti oleh 130 peserta, mayoritas perwakilan dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dari berbagai daerah di Indonesia.

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Martini Mohamad Paham, menjelaskan bahwa pelatihan ini menjadi bagian dari upaya sistematis pemerintah dalam memperkuat peran masyarakat dalam membangun pariwisata lokal.

BACA JUGA :  Desember Bisa Dipakai Salat, Ini Penampakan Masjid Raya Al Jabbar di Bandung 

“Selama pelatihan, peserta mendapatkan materi komprehensif mulai dari perencanaan dan pengelolaan event, strategi promosi digital, penyusunan anggaran, hingga teknik mencari sponsor,” ujar Martini.

Menurutnya, event komunitas seperti festival budaya, olahraga tradisional, hingga pameran UMKM memiliki potensi besar menarik wisatawan dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Namun keberhasilannya sangat bergantung pada kapasitas SDM di tingkat lokal.

“Oleh karena itu, peningkatan kapasitas menjadi kunci agar masyarakat bisa merancang dan mengelola event secara profesional,” imbuhnya.

Sementara itu, Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas Masyarakat Kemenparekraf, Ika Kusuma Permana Sari, menyampaikan bahwa pelatihan ini juga merupakan jawaban atas berbagai kendala yang sering dihadapi oleh Pokdarwis dalam menyelenggarakan event.

BACA JUGA :  Musisi Didorong Perkuat Pemahaman Bersama Soal Hak Cipta

“Mulai dari keterbatasan perencanaan, promosi digital yang kurang maksimal, hingga tantangan dalam pendanaan. Kriteria peserta kami susun berdasarkan rekam jejak penyelenggaraan event, legalitas kelembagaan, dan keaktifan media sosial mereka,” jelas Ika.

Direktur Utama JTTC, Hairullah Gazali, mengungkapkan bahwa JTTC sebagai lembaga pelatihan SDM pariwisata yang berbasis di Yogyakarta berkomitmen mendorong tata kelola pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan.

“Pelaku pariwisata berbasis komunitas seperti Pokdarwis memegang peranan penting dalam membangun destinasi wisata. JTTC hadir untuk membekali mereka dengan keterampilan praktis dan wawasan strategis agar mampu menyelenggarakan event yang memiliki dampak langsung pada ekonomi lokal,” kata Hairullah.

Ia menegaskan bahwa penguatan kapasitas komunitas bukan hanya soal keterampilan teknis, tetapi juga tentang bagaimana komunitas dapat berdaya secara ekonomi dan menciptakan pariwisata yang lebih adil dan berkelanjutan.***