Mengembalikan kehormatan dan kemulian negara yang bersunguh-sunguh secara jujur dan adil mewujudkan Pancasila, UUD 1945 dan NKRI dalam kesehariaan kehidupan rakyat.
Dalam hikmah Idul Adha, selain pelajaran dari Nabi Ibrahim Alaihissalam dan Nabi Ismail Alaihissalam tentang betapa mutlaknya ketaatan dan ketaqwaan juga keikhlasan pada Allah azza wa jalla.
Umat Islam juga dituntut untuk membangun sikap simpati, empati, solderitas dan kepedulian terhadap sesama muslim.
Suri tauladan itu telah ditegaskan sebagaimana tersurat dalam Al Quran sbb.,
أَعْطَيْنَٰكَ ٱلْكَوْثَرَ
(Innā a’ṭainākal-kauṡar)
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.”
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنْحَرْ
(Fa ṣalli lirabbika wan-ḥar)
Artinya: “Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.”
إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ ٱلْأَبْتَرُ
*(Inna syāni`aka huwal-abtar)*
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.”
(QS Al Kautsar: 1-3)