Scroll untuk baca artikel
Uncategorized

Nyucuk (Ngelawar) Kudapan Tradisi di Sekappung Limo Mego, Miliki Mitos Tersendiri

×

Nyucuk (Ngelawar) Kudapan Tradisi di Sekappung Limo Mego, Miliki Mitos Tersendiri

Sebarkan artikel ini
Sajian Nyucuk (ngelawar) kudapan tradisi khas Sekappung Limo Mego di Lampung Timur - foto doc ist
Sajian Nyucuk (ngelawar) kudapan tradisi khas Sekappung Limo Mego di Lampung Timur - foto doc ist

WAWAINEWS.ID – Istilah Kebandaran Sekappung Limo Mego, mungkin belum banyak diketahui banyak orang terutama bagi suku Lampung sendiri. Tapi, bagi warga asli Sekappung Udik dan Marga Sekampung, Lampung Timur itu tidak asing lagi.

Sekappung Limo Mego dikenal sebagai Kebandaran tersendiri yang menginduk pada adat istiadat Keratuan Darah Putih di Lampung Selatan, yang sudah ada ratusan tahun jadi budaya dan ada istiadat lima kebuaiyan dan lebih dikenal tradisi kebandaran Sekappung Udik dipatuhi turun temurun di lima desa setempat.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Selain dikenal dengan beragam budaya, ada istilah kuliner khas di Sekappung Limo Mego yang penuh mitos dan tentunya jadi incaran setiap ada hajatan besar atau acara tertentu, yakni ‘Ngelawar’ Istilah lainnya di kenal juga dengan sebutan ‘Nyucuk’.

BACA JUGA :  Tempat Nongkrong di Sekampung Udik, Hits dan Mengesankan

Nyucuk atau ngelawar jadi kudapan khas tersendiri di Lampung Timur, selain berbagai budaya lainnya.

Ngelawar atau Nyucuk masakan tradisional dulu biasanya hanya bisa dinikmati oleh masyarakat di Sekappung Limo Mego ketika ada acara besar seperti pernikahan, sunatan, atau acara lainnya. Sebenarnya Ngelawar ada juga di tempat lain tapi mungkin namanya berbeda.

Mitos

Keistimewaan Nyucuk ada mitos tersendiri, semua harus dikerjakan oleh laki-laki dari pengolahan bahkan sampai penyajian. Karena mitosnya jika dibuat oleh perempuan rasanya akan berbeda tidak senikmat jika diolah laki-laki.

Biasanya, bahan utama dari kuliner khas Sekappung Limo Mego ini, adalah Daging Kambing atau Sapi dan Santan Kelapa. Penampakannya, menyerupai gulai. Namun, rasa dan proses pembuatan tentu berbeda.

BACA JUGA :  Teladan Foundation Salurkan Bantuan Musibah Banjir di Sukabumi

Proses cukup unik, Daging kambing atau sapi dibakar diatas bara api kemudian daging yang sudah matang akan diiris seperti sate lalu diaduk dengan bawang merah mentah, belimbing wuluh dan bumbu lainnya.

Kemudian dipadu menggunakan kuah santan. Sehingga, hal ini menjadi keunikan tersendiri bahwa pembuatan kuah santan ini tanpa proses pemasakan.

Dimana, kelapa yang sudah parut akan dicampur dengan air hangat, lalu diperas. Setelah menjadi santan, kemudian santan tersebut ditambahkan bumbu dan rempah rempah.

Tahukah Anda ? Terdapat dalam dua versi dalam pemberian bumbu dan rempah terdiri dari bawang merah , bawang putih, lengkuas, kencur, kemiri dan lada.

Sebagian, ada yang menumis bumbu dan rempah terlebih dahulu baru kemudian dicampur bersama santan hangat.

BACA JUGA :  Menantu Aniaya Mertua hingga Terkapar di Lampung Timur Berakhir di Jeruji Besi, Begini Ceritanya!

Sebagian, ada yang langsung memasukkannya tanpa ditumis dahulu. Tentu, tergantung selera .

Setelah bumbu dan rempah telah tercampur dengan santan, langkah selanjutnya adalah dengan memasukkan potongan buah belimbing wuluh kedalam santan.

Potongan buah belimbing wuluh dimaksudkan untuk menambahkan rasa asam sehingga kuah santan terasa asam gurih lezat.

Ini resep Kelawar Khas Sekappung Limo Mego

Bahan – Bahan :

  • Gunakan Daging Kambing atau Sapi
  • Bumbu – Bumbu : Kencur , Kunyit, Jahe, Cabe Rawit dan Kemiri, Lengkuas, Serai, Bawang Merah.
  • Belimbing wuluh
  • Santan secukupnya
  • Kencur,
  • Kunyit,
  • Jahe,
  • Cabe Rawit dan
  • Kemiri,
  • Lengkuas,
  • Serai,
  • Bawang Merah

Cara Membuat :

  • Giling halus semua bumbu dengan manual untuk mempertahankan rasa***