Teknologi

Pelajar Malang Menemukan Semprotan Antibakteri Berbahan Dasar Kelapa Untuk Telepon Pintar

×

Pelajar Malang Menemukan Semprotan Antibakteri Berbahan Dasar Kelapa Untuk Telepon Pintar

Sebarkan artikel ini
Foto : illustrasi

wawainews.id – Lima mahasiswa dari Universitas Brawijaya di Malang, Jawa Timur, telah menemukan semprotan antibakteri untuk telepon pintar yang terbuat dari ekstrak apel dan kelapa.

Tempo.co melaporkan bahwa semprotan, yang disebut Protect Magic, mencegah pertumbuhan Staphylococcus aureus (S. aureus), yang sering ditemukan pada kulit dan rambut.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Atas penemuan mereka, para siswa, M Kiki Saputra, Grandy Zovanca, Revin Yohanes Abraham, Cynthia Ayu Dwi Lestari dan Rininta Arifianingsih, menerima medali emas dan penghargaan khusus dari Asosiasi Promosi Internasional dan Inovasi untuk Kehormatan Standar Tertinggi Keunggulan, sebuah acara dipandu oleh Pameran Perdagangan Profesional dan Perencana Pertemuan (PROTEMP) dan Asosiasi Ilmuwan Riset Malaysia (MARS).

BACA JUGA :  Pemko Bekasi Dukung Penggunaan Aplikasi I'DIS untuk ASN

Mereka juga menerima tawaran dari beberapa investor untuk mengembangkan penemuan menjadi produk yang diproduksi secara massal.

Ketua tim Kiki mengatakan kepada Antara di Malang pada hari Selasa bahwa semprotan terdiri dari ekstrak apel dan kelapa.

“Untuk menggunakannya, [Anda] hanya perlu menyemprotkan cairan ke ponsel cerdas Anda, kecuali di mana kameranya berada,” kata Kiki, menambahkan bahwa cairan itu akan berubah menjadi uap dengan aroma apel.

Baca juga: Mahasiswa Universitas Brawijaya memenangkan emas pada 2018 IUFoST

Protect Magic telah diuji di laboratorium tiga kali dan hasilnya menunjukkan bahwa itu bekerja untuk mencegah perkembangan bakteri S. aureus, yang dapat menyebabkan infeksi kulit.

Kiki mengatakan ide tim berasal dari perkembangan teknologi saat ini dan mobilitas manusia.

BACA JUGA :  Saksi Gerhana Bulan Total dari Bandung Sampai Makassar

Dia menyebutkan bahwa mobilitas manusia tidak lepas dari alat komunikasi, termasuk smartphone. Namun, ancaman kesehatan bersembunyi di balik keterikatan orang terhadap smartphone karena perangkat biasanya membawa bakteri patogen.

“Protect Magic dapat diterapkan saat dibutuhkan,” kata Kiki.

Dia berharap produk itu dapat dikembangkan secara komersial sehingga banyak orang dapat memperoleh manfaat darinya.