Pada masa kekuasaan Fir’aun di Mesir, Haman menempati beberapa posisi penting kerajaan sebagai mentri, penasehat raja (terutama bidang keagamaan), dan sebagai pelaksana proyek pembangunan menara.
Haman diperintah oleh Fir’aun untuk membuat menara yang akan digunakan Fir’aun untuk melihat “Tuhan Musa”.
BACA JUGA: Jawaban Lengkap Perdana Menteri Paksi Pak Skala Brak dalam Acara Adat Anjau Silau di Kota Agung
Pembuatan menara itu membutuhkan 50.000 pekerja dan belum termasuk tukang untuk membuat kuil-kuil.
Setelah pembangunan menara selesai, Fir’aun menembakkan panah dari puncak menara untuk mengalahkan Tuhan Musa.
Fir’aun berbohong kepada Musa bahwa Tuhannya telah mati dengan menunjukkan anak panahnya yang kembali telah berlumuran darah.
BACA JUGA: Tujuh Tantangan Terbesar Indonesia 2023: Pemberantasan Korupsi
Menara itu kemudian dirobohkan oleh Jibril menjadi tiga bagian yang menewaskan hampir seluruh pekerja.
Haman jugalah yang menasihati Fir’aun untuk menolak misi keagamaan Musa. Pada peristiwa pelarian Bani Israel dari Mesir, Haman tenggelam bersama Fir’aun dan tentaranya.