Scroll untuk baca artikel
AgamaBudaya

Siapa Haman Menteri Paling Berpengaruh Saat Fir’aun Berkuasa

×

Siapa Haman Menteri Paling Berpengaruh Saat Fir’aun Berkuasa

Sebarkan artikel ini
Haman sosok menteri Fir'aun yang paling berpengaruh

Ini berarti bahwa keterangan yang tidak bisa diketahui oleh siapa pun di masa itu telah diberikan oleh Al Qur’an, satu hal yang paling patut dicermati.

Al Qur’an mengisahkan kehidupan Nabi Musa AS dengan sangat jelas. Tatkala memaparkan perselisihan dengan Fir’aun dan urusannya dengan Bani Israil, Al Qur’an menyingkap berlimpah keterangan tentang Mesir kuno.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

BACA JUGA: Bintang Kejora Berkibar Lagi, Hidayat Nur Wahid Minta Negara Hadir

Pentingnya banyak babak bersejarah ini hanya baru-baru ini menjadi perhatian para pakar dunia.

Ketika seseorang memperhatikan babak-babak bersejarah ini dengan pertimbangan, seketika akan menjadi jelas bahwa Al Qur’an, dan sumber pengetahuan yang dikandungnya, telah diwahyukan oleh Allah Yang Mahatahu dikarenakan Al Qur’an bersesuaian langsung dengan seluruh penemuan besar di bidang ilmu pengetahuan, sejarah dan kepurbakalaan di masa kini.

BACA JUGA :  8 Tips Cegah Bau Tak Sedap dari Mulut Ketika Berpuasa

Satu contoh pengetahuan ini dapat ditemukan dalam paparan Al Qur’an tentang Haman: seorang pelaku yang namanya disebut di dalam Al Qur’an, bersama dengan Fir’aun.

Ia disebut di enam tempat berbeda dalam Al Qur’an, di mana Al Qur’an memberitahu kita bahwa ia adalah salah satu dari sekutu terdekat Fir’aun.

Anehnya, nama “Haman” tidak pernah disebutkan dalam bagian-bagian Taurat yang berkaitan dengan kehidupan Nabi Musa AS.

Tetapi, penyebutan Haman dapat ditemukan di bab-bab terakhir Perjanjian Lama sebagai pembantu raja Babilonia yang melakukan banyak kekejaman terhadap Bani Israil kira-kira 1.100 tahun setelah Nabi Musa AS.

BACA JUGA: Minimalisir Kerugian Keuangan Negara, Bupati Tanggamus Teken MoU

BACA JUGA :  Ini Tips Sehat Agar Puasa Tetap Bugar

Al Qur’an, yang jauh lebih bersesuaian dengan penemuan-penemuan kepurbakalaan masa kini, benar-benar memuat kata “Haman” yang merujuk pada masa hidup Nabi Musa AS.

Tuduhan-tuduhan yang dilontarkan terhadap Kitab Suci Islam oleh sejumlah kalangan di luar Muslim terbantahkan tatkala naskah hiroglif dipecahkan sekitar 200 tahun silam, dan nama “Haman” ditemukan di naskah-naskah kuno itu.

Hingga abad ke-18, tulisan dan prasasti Mesir kuno tidak dapat dipahami.

Bahasa Mesir kuno tersusun atas lambang-lambang dan bukan kata-kata, yakni berupa hiroglifik.