Scroll untuk baca artikel
Hukum & Kriminal

Warga Padang Ratu Lamteng Aniaya 5 Ekor Sapi hingga Sekarat, Ternyata Karena Ini!

×

Warga Padang Ratu Lamteng Aniaya 5 Ekor Sapi hingga Sekarat, Ternyata Karena Ini!

Sebarkan artikel ini
5 Ekor sapi Milik Zulkifli mengalami penganiayaan berat oleh pelaku B, kejadian itu sempat menggemparkan warga Padang Ratu, Lampung Tengah, pada 29 Desember 2023
5 Ekor sapi Milik Zulkifli mengalami penganiayaan berat oleh pelaku B, kejadian itu sempat menggemparkan warga Padang Ratu, Lampung Tengah, pada 29 Desember 2023

WAWAINEWS.ID – Telah terjadi penganiayaan berat terhadap 5 ekor sapi milik warga di Padang Ratu, Lampung Tengah hingga mengalami luka berat disekujur tubuhnya karena dibantai pelaku.

Penganiayaan terhadap sapi itu dilakukan oleh B, di Padang Ratu, Lampung Tengah. Hal itu berdasarkan laporan korban yang melapor ke Polsek setempat.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Peristiwa itu sempat menggemparkan warga Kecamatan Padang Ratu, Lampung Tengah, pada Jumat (29/12/2023). Hal itu pun dikaitkan dengan politik beda pilihan hingga menyebar dan meresahkan.

Diketahui bahwa pemilik sapi bernama Zulkifli melaporkan kejadian itu ke Polsek Padang Ratu.

“Ya benar, korban melapor bahwa 5 ekor sapi miliknya mendapat penganiayaan berat hingga luka sekarang ke Polsek, dan sudah ditindak lanjuti sebab musabab, ternyata karena makan jagung yang di tanam oleh terlapor,”ujar Kompol Rahmin Kapolsek Padang Ratu, Polres Lampung tengah dalam keterangan resminya

Kapolsek menjelaskan, pelaku penganiayaan sapi itu adalah pemilik ladang jagung berinisial B. Pelaku membantai kelima ekor sapi itu hingga dipenuhi luka tikaman.

“Korban yang mendapati sapi-sapinya sekarat langsung melapor polisi, kemudian kami (polisi) tindak lanjuti,” katanya saat dikonfirmasi, Senin (1/1/2024).

Menurut pengakuan B, alasan pembantaian sapi tersebut karena ladang jagung miliknya diobrak-abrik dan dimakan oleh kawanan sapi Zulkifli.

Lalu, kedua belah pihak sepakat untuk dimediasi oleh polisi.

Mediasi sekaligus klarifikasi karena kejadian tersebut sempat dikaitkan dengan unsur politik.

Karena setelah kejadian, Zulkifli sempat komunikasi soal urusannya sebagai timses Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Namun keterangan Zulkifli malah dijadikan kampanye hitam menyerang paslon capres lain.

“Sempat beredar di Twitter (X), Facebook, dan TikTok bahwa Zulkifli dan pelaku saling serang karena masalah pilihan politik pasangan capres 2024,” kata Rahmin.

Namun, setelah mediasi, polisi tidak menemukan unsur politik.

Kejadian itu murni dilakukan hewan yang kelaparan lalu memakan jagung di kebun.

“Terlebih, sapi juga tak punya KTP dan tidak mengerti apa itu politik, serta tak punya hak pilih dalam pemilu mendatang.”

“Itu hoaks, meskipun Zulkifli terbuka mendukung salah satu capres, masalah sebenarnya sudah clear,” kata Rahmin.

Kini, keduanya sepakat untuk menjaga perdamaian, dan sapi-sapi yang dibantai akan diganti oleh pelaku.

Rahmin memaklumi masyarakat yang mendukung capres secara terbuka.

Namun, Rahmin mengecam warga yang menggunakan black campaign untuk menyerang satu sama lain.

Apalagi sampai menyebar hoaks ke publik di tahun politik.

“Masyarakat yang aktif di sosial dan dunia maya diharap jangan mudah percaya, karena kampanye hitam banyak tipu daya. Pastikan dulu kebenarannya,” pungkasnya.***