KulinerWisata

Air Dohot Minuman Para Sultan Riau-Lingga, Jadi Ikon Kuliner Khas Kepri

×

Air Dohot Minuman Para Sultan Riau-Lingga, Jadi Ikon Kuliner Khas Kepri

Sebarkan artikel ini
Foto Air Dohot hidangan penutup para Sultan Riau Lingga, juga dikenal sebagai minuman pengembara sekarang jadi kuliner khas di Pulau Penyengat, Tanjungpinang
Foto Air Dohot hidangan penutup para Sultan Riau Lingga, juga dikenal sebagai minuman pengembara sekarang jadi kuliner khas di Pulau Penyengat, Tanjungpinang

TANJUNGPINANG – Air Dohot, minuman para Sultan sebagai hidangan penutup dalam jamuan bersama para bangsawan, kekinian jadi ikon kuliner khas Melayu di Ibu Kota Provinsi Kepulauan Riau, Tanjungpinang.

Air Dohot, sudah ada sejak zaman kesultanan Riau-Lingga dan pada zaman kerajaan kesultanan Riau-Lingga, hanya bisa ditemui di istana kerajaan saja.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Minuman khas ini, dulu jadi suguhan mewah untuk jamuan atau kalangan bangsawan kerajaan saja. Karena minuman tersebut merupakan salah satu resep yang disajikan hanya dalam istana.

Minuman Air Dohot memiliki keunikan rasa tersendiri karena diracik dari beberapa buah yang berasal dari berbagai penjuru dunia yang dikeringkan, seperti buah dohot kering, kelengkeng kering, hingga kismis dan kurma dipadu dengan gula merah dan es.

Owner Air Dohot Hamzah mengatakan Air Dohot sebelum mulai dipasarkan, minuman tersebut hanya hanya bisa dijumpai saat perayaan hari-hari besar saja seperti Hari Raya Idul Fitri di kalangan keluarga di Pulau Penyengat.

BACA JUGA :  Cycling de Jabar 2024, Bakal Diikuti 174 Peserta dengan Jalur Lintasan Ciayumajakuning

Resep ini di kaji oleh keluarganya bernama Hamzah yang dijadikan merek minuman Air Dohot Hamzah yang bisa dijumpai saat pertama ke Pulau Penyengat.

“Kakek kami bernama Hamzah yang mengkaji naskah kuno kerajaan untuk mendapat resep ini,” ujar Zafira, zuriat Raja Penyengat saat menceritakan terkait resep air Dohot.

Saat ini Air Dohot jadi kuliner khas di Pulau Penyengat atau Tanjungpinang. Air Dohot mempresentasikan Pulau Penyengat sebagai tempat kerajaan pada eranya, sebagai kuliner Melayu. Minuman ini sudah berkembang di keluarga turun temurun. Biasanya di dapat di hari besar saja dan kalangan keluarga.

Air Dohot sendiri diambil dari nama buah dohot, salah satu campuran dalamnya, buah dohot ini sendiri berasal dari benua Afrika. Dohot menjadi buah yang mendominasi dalam racikan minuman para Sultan tersebut.

BACA JUGA :  Alamaak..Dokter Cabul di Batam Sempat Masukin Kondom Bergerigi ke Kelamin Pasien

Buah-buahan yang terkandung di dalam Air Dohot terdiri dari 10 macam buah-buahan kering. Diantaranya buah dohot, kelengkeng kering, buah kesemek hingga kismis kuning. Untuk buahnya sendiri sebenarnya tidak ada di pulau penyengat atau wilayah Kepri.

“Macam-macam buah yang terkandung di dalam Air Dohot semuanya berasal dari luar Kepri atau luar Indonesia. Jadi dulu di Pulau Penyengat dijadikan menjadi jalur kapal-kapal, dari situ bahan bahan air dohot didapat,”ujarnya.

Air Dohot Bagi Kesehatan

Air Dohot sendiri dipercaya memiliki khasiat yang baik bagi tubuh yakni salah satunya sepertipembuang panas atau sebagai pencegah panas dalam. Minuman Air Dohot juga sering disebut sebagai minuman pengembara dunia.

Memiliki campuran buah dari berbagai benua, air Dohot ini disebut sebagai pengembara dunia.

BACA JUGA :  Selain Menikmati Suasana, Ini 5 Hal yang Bisa Kalian Kerjakan di Pantai Losari Makassar

Kekinian Air Dohot mulai diperkenalkan ke khalayak ramai. Minuman mewah zaman Kesultanan Riau-Lingga itu menjadi minuman yang disajikan ke tamu penting yang berkunjung ke pulau penyengat. Juga dipasarkan bagi wisatawan yang berkunjung.

“Ini bisa jadi welcome drink di hotel hotel saat tamu daerah, sebagai representasi Pulau Penyengat,”tukasnya.

Air Dohot menjadi usaha UMKM yang terus dikembangkan. Bahkan jamuan presiden Jokowi pun telah beberapa meminum racikan air Dohot minuman para Sultan Riau Penyengat.

Zafira menjelaskan Air Dohot yang telah diseduh hanya bisa bertahan selama 30 jam atau kurang lebih dua hari. Sehingga hal tersebut menjadi kendala pemasaran, minuman itu untuk waktu yang lama hanya dipasarkan racikan siap seduh. Akan lebih nikmat diminum saat dingin.***