Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan ratusan sertifikat tanah wakaf untuk tempat ibadah dan lembaga pendidikan di 6 (enam) Kota/Kabupaten di Jawa Barat. Termasuk untuk warga masyarakat Kota Bekasi, yang secara simbolis penyerahan sertifikat berlangsung di Masjid Al-Barkah, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jumat (25/1/2019).
Enam kota yang akan dikunjungi presiden Jokowi diantaranya Kota /Kabupaten Bekasi, Cirebon, Purwakarta, Kuningan dan Cirebon. Adapun ratusan sertifikat tanah wakaf tersebut diperuntukan guna pembangunan sarana ibadah Masjid, Mushola dan tempat pendidikan (Pesantren). Sebanyak 52 sertifikat tanah wakaf dibagikan secara simbolis untuk warga kota Bekasi hari ini.
Dalam sambutanya usai melaksanakan sholat Jumat di Masjid Al-Barkah, Jokowi mengatakan, pihaknya melalui kementerian ATR/BPN akan menyerahkan 204 sertifikat tanah wakaf di enam kota dan kabupaten, hal itu dimaksud untuk mengatasi sengketa tanah diwilayah Jawa Barat.
“Setiap kunjungan kedaerah, saya banyak sekali mendengar sengketa tanah masjid, seperti di Jakarta,” ucapnya di masjid Al-Barkah.
Selain itu, Calon Presiden RI periode 2019-2024 tersebut meluruskan isu-isu yang mengenai dirinya semenjak menjabat jadi presiden dari tahun 2014 lalu.
“Saya ingin menyampaikan isu-isu tentang saya. Biasanya kalau masuk tahun politik banyak introduksi. Walaupun isu ini sudah empat tahun berjalan,” ujar Jokowi di hadapan jamaah masjid dan peserta penerima sertifikat tanah.
Dikatakan Jokowi, tadinya isu-isu tersebut hanya dibiarkannya, namun kian lama kian merebak. Dia pun mengatakan pernah mensurvei, setidaknya terdapat sembilan juta masyarakat Indonesia yang percaya akan isu miring tersebut, sehingga memilih untuk meluruskan.
“Tadinya saya sabar, tapi sekarang saya mau jawab,” ungkap Jokowi.
Lebih lanjut Jokowi memaparkan soal isu tersebut, pertama mengenai dirinya disebut sebagai anggota PKI. Pernyataan tersebut ditampiknya, hal itu tidak mungkin, PKI saja dibubarkan pada tahun 1966. Sementara saat itu dirinya berusia sekitar lima tahun.
“Saya itu lahir tahun 1961. Masa masih balita dituduh anggota PKI,” ujarnya.
Selain itu, Jokowi mengungkapkan sering disebut sebagai anti ulama dan fobia Islam. Jokowi menegaskan, tidak ada korelasinya diisukan seperti itu. Pasalnya, dia sendiri sering beraktivitas di lingkungan santri maupun bersama ulama.
“Terus yang tandatangan Peraturan Presiden hari santri itu siapa?, itu tanda kita mengapresiasi ulama santri ,karena mereka punya andil besar merebut kemerdekaan,” tandasnya.
Jokowi juga mengklarifikasi isu isu seputar dirinya yang diangap sebagai antek asing dengan konkret, yaitu, menasionalisasikan aset-aset negara yang bertahun-tahun dikendalikan secara mayoritas oleh negara asing.
“Migas yang dikelola 95 tahun oleh Chevron, tahun kemarin sudah kita menangkan. Dipegang Pertamina 100%. Terus Freeport, 40 tahun lebih dikuasai asing juga, tapi sekarang 51% sahamnya oleh kita. Memangnya mudah ngambil itu?” tukas Jokowi.