Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

Waduh, SMK Muhammadiyah Pringsewu Bikin Malu Siswi Sendiri, Terkait Uang Infaq dan Rapor

×

Waduh, SMK Muhammadiyah Pringsewu Bikin Malu Siswi Sendiri, Terkait Uang Infaq dan Rapor

Sebarkan artikel ini
SMK Muhammadiyah Pringsewu - foto doc Net
SMK Muhammadiyah Pringsewu - foto doc Net

PRINGSEWU – SMK Muhammadiyah Pringsewu buat malu siswi sendiri terkait uang infaq dan raport, hingga membuat orang tua siswa meradang.

Kejadian itu terjadi pada salah seorang siswa kelas X oleh pihak sekolah dikatakan belum melunasi uang pembayaran oleh bendahara di SMK Muhamadiyah Pringsewu, Lampung. Sehingga siswi yang telah menerima rapor itu meminta kembalikan ke sekolah.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Padahal siswi kelas X telah melunasi uang pembayaran sekolah tersebut namun masih tidak diperbolehkan membawa rapor pulang, karena bendahara sekolah mengklaim belum lunas padahal bukti pembayaran sudah lunas.

“Ini buat malu, saat diperjalanan anak saya ditelponin oleh bendahara sekolah disuruh mengembalikan rapor alasannya belum bayar infaq dan rapor, padahal pembayaran sudah lunas, bukti sudah saya perlihatkan semua” kata orang tua siswi kepada Wawai News, Sabtu 15 Juni 2024.

BACA JUGA :  Bikin Geleng-geleng, Kepsek SMPN 2 Wonosobo Tak Tahu Jumlah Guru Honor di Tempatnya

Orang tua siswi itu sangat menyesalkan tindakan oknum bendahara sekolah di SMK Muhamadiyah Pringsewu, karena bukti pembayaran berdasarkan kwitansi dan bukti transfer pelunasan telah ditunjukkan namun pihak sekolah mengklaim belum lunas.

“Saya juga aneh, padahal bukti cicilan Rp1 juta dan bukti transfer pelunasannya Rp250 ribu sudah saya perlihatkan dengan pihak sekolah, tapi alasan mereka ada kesalahan, uang rapor Rp100 ribu belum bayar dan uang infaq 450 ribu, jadi saya disuruh bayar lagi Rp550 ribu”, terang orang tua suswi yang enggan disebut namanya.

Hal senada dikatakan oleh orang tua peserta didik lainnya, bahwa bagi anak yang belum melunasi pembayaran sekolah di SMK Muhamadiyah Pringsewu tidak bisa membawa rapor pulang, hanya diperbopehkan melihat saja.

BACA JUGA :  Kerap Mengaku Polisi Saat Beraksi, Begal Asal Bangunrejo Berhasil Diringkus

“Kalau belum lunas, siswa – siswi ga dapat rapor, mereka hanya bisa lihat saja, memang keterlaluan sih, mau ngambil nomor ujian dipaksa bayarRp100 ribu, kalo ga bayar ga dapat nomor dan ga ikut ujian, saat ngambil rapor pembayaran harus lunas” kata orang tua peserta didik lainnya.

Diketahui uang pembayaran sekokah yang harus dilunasi oleh peserta didik kelas X sebesar Rp1.250.000 dengan rincian uang rapor Rp620 ribu, infaq finishing ruang kelas lantai 3, Rp450 ribu, latihan qur’an Rp100 ribu, summatuf akhir semester (SAS) genap, Rp80 ribu.***