LAMTIM – Kunjungan anggota DPR RI di Desa Bauh Gunung Sari, Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur, disambut dengan pengaduan warga setempat. Warga mengaku kecewa terkait jalan beton yang dibangun melalui dana APBN tetapi berkualitas buruk.
Diketahui Jalan rabat beton tersebut dibangun melalui Pogram Insfrastruktur Sektor Ekonomi Wilayah (Pisew) pada tahun 2020 dengan biaya mencapai Rp600 juta melalui APBN. Kondisinya sekarang terlihat retak-retak.
Anggota DPR-RI Dapil Lampung Timur Tamanuri dalam reses didampingi Bupati Lampung Timur. Buruknya kualitas jalan beton itu disampaikan warga dengan mengatakan bahwa pada saat pembangunan jalan rambat beton pada 2020 itu minim material seperti adukan Antara semen, pasir dan batu koral.
“Itu beda-beda sekian meter jalan adukan semen, batu koral dan pasir,” kata seorang warga Desa Bauh Gunung Sari yang enggan disebutkan namanya, Senin (25/10/2021).
Warga itu menerangkan program insfrastruktur sektor ekonomi wilayah (Pisew) berupa pekerjaan jalan rambat beton di Desa Bauh Gunungsari yang dibangun tahun 2020 minim kualitas.
Proyek yang dianggarkan sebesar Rp600 juta melalui APBN 2020 itu pada beberapa ruas jalan sudah retak dan rusak.
Baca juga Forum Keserasian Sosial DARUSSALAM Gelar Dialog/Sarasehan Tematik
Saat anggota Komisi V DPR RI dari Dapil Lampung II Tamanuri mengaku belum meninjau hasil pembangunan jalan rambat beton meski dirinya melakukan kunjungan kerja ke Desa Bauh Gunungsari, Kecamatan Sekampungudik, Lamtim.
“Kalau di sini (Desa Bauh Gunungsari) belum ditinjau, tapi kalau di daerah lain di dapil Lampung II rata-rata menghasilkan prestasi yang cukup baik,” kata dia di Balai Desa Bauh Gunungsari.
