WAWAINEWS – Apakah ahli tarekat itu Ahlisunnah? Apakah Akidah sufi? kemudian apakah yang disebut Tasawuf? lalu siapakah yang disebut Sufi?
Pertanyaan itu kerap muncul dan jarang di bahas oleh ahlinya. Begitu pun ketika di laman pencarian google ketika diketik Sufi yang muncul berbeda dan menyalahkan.
Dr. H. Arrazy Hasyim, Lc, S.Fil.I., MA.Hum., atau yang kerap disapa Buya Arrazy seorang mubaligh dan ulama Indonesia yang akhir-akhir ini kerap muncul di kanal youtube Masjid Raya Bintaro Jaya TV dengan judul Kemurnian Aqidah Ahlussunnah Waljamaah.
Dalam kanal tersebut Buya Arrazy yang diketahui sebagai pendiri dan pengasuh Ribath Nouraniyah lembaga kajian turats, ilmu akidah, tasawuf dan amaliah zikir yang berpusat di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten itu mengatakan jika sudah jelas deskripsi atau definisinya siapa yang disebut kalo yang disebut itu pas maka hukumnya pas.
“Siapa yang pas untuk mendefinisikan, maka jangan tanya tasawuf kepada orng anti tasawuf akibatnya tentu kritik, hina dan lainnya dan ini banyak contohnya,”jelas Buya Arrazy.
Bahkan tasawuf kerap disebut keluar dari taat. Ia menegaskan bahwa jika ada yang mengaku sufi tapi tak berakidah Asy’ari maka diragukan kesufiannya. Untuk ajaran tasawuf Ahlussunnah Wal Jamaah sendiri mengikuti Imam Abul Qosim Junaidi Al Baghdadi dan Imam Al Ghazali.
Apakah pernah Imam Asy’ariyah berguru pada sufi, Imam Tajudin imam ahli hadis. Tasawuf itu adalah Imam Abul Qosim Junaidi Al Baghdadi, ini yang mengajarkan akidah Ahlussunnah versi Sufi kepada Imam Abu al-Hasan al-Asy’ari oleh karena tidak ada sufi kecuali akidahnya Asy’ari Ahlussunnah.
Tasawuf itu jelasnya, tidak ada di Syiah, Muktazillah, Kebatinan, Sufi hanya ada di Ahlulsunnah. Namun sekarang beberapa orang karena definisi tentang tasawuf tidaK benar maka yang dibayangkan tasawuf itu orang-orang syiah.
“Syi’ah itu hanya filsafat makrifatullah hanya teori bertuhan maka muncul syeh luar biasa kategori mereka,”paparnya.
Tasawuf jelasnya hanya mengamalkan satu hadist salah satu kesempurnaan agama seseorang ia meninggalkan hal yang ga manfaat. Apa itu salah satunya seperti debat. Karena debat hanya akan memperkeruh kalbu.
