WAWAINEWS.ID – Gunung Marapi meletus di wilayah administrasi Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, pada Minggu (3/12) sekitar pukul 14.54 WIB.
Meletusnya gunungapi berketinggian 2.891 mdpl ini ditandai dengan adanya muntahan kolom abu berisi material vulkanik hingga 3.000 meter dari puncak kawah yang disertai suara gemuruh.
Warga sekitar kedua kabupaten tersebut panik berlarian mendengar suara gemuruh letusan gunung berapi tersebut.
Saat ini Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto bertolak menuju Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, pada pagi ini Senin (4/12).
BACA JUGA: Gunung Anak Krakatau Masih Erupsi, Abu Tebal Capai 700 Meter
Laporan langsung dari lapangan oleh tim Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, hujan abu vulkanik itu turun dengan intensitas tinggi hingga membuat suasana Nagari Lasi menjadi sangat pekat dan gelap.
Setibanya di lokasi, tim BPBD Kabupaten Agam bersama dengan PMI segera membagikan masker kepada masyarakat.
Di samping itu, mereka juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak keluar rumah dulu mengingat intensitas hujan abu vulkanik yang tinggi dan dapat berdampak pada kesehatan.
BACA JUGA : Desa Induk Gunung Sugih Besar Masih Susah Sinyal Internet, Padahal Bukan Desa Terluar
Sementara itu, hujan abu vulkanik juga terjadi di wilayah Kecamatan Sungai Pua. Akan tetapi intensitasnya rendah dengan durasi yang tidak terlalu lama.
Hal itu diduga karena arah angin yang cenderung mengarah ke wilayah Kecamatan Canduang.
Hingga siaran pers ini diturunkan, Tim BPBD Kabupaten Agam bersama PMI terus menyisir Kecamatan Sungai Pua dan Canduang, guna antisipasi, kaji cepat dan berkoordinasi dengan para wali nagari.
BACA JUGA : Kisah Pilu, Tarinah Ibu Tangguh dari Sudut Desa Gunung Sugih Besar yang Terabaikan Karena Kesalahan Data
Belum ada laporan mengenai dampak korban jiwa maupun kerugian material dan aktivitas masyarakat tidak terganggu.
Sementara itu, menurut keterangan lebih lanjut dari PVMBG gejala peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Marapi yang dapat terjadi erupsi bersifat eksplosif ini sudah berlangsung sejak Januari 2023.
Oleh karenanya status tetap di level II (level Waspada), karena sewaktu-waktu dapat erupsi seperti yang terjadi hari ini.
47 Pendaki Terdampak