LAMPUNG – Pengurus Poklina Waway Karya di Desa Pematang Pasir, Lampung, Ridwan bahwa warga desa Pematang Pasir yang mayoritas merupakan petambak udang vaname dan bandeng mengakui bahwa bantuan PITAP memberikan dampak signifikan terhadap produktivitas tambak di wilayah mereka. Ridwan adalah salah satu penerima bantuan PITAP
“Sebelum adanya perbaikan saluran irigasi, di daerah kami hanya bisa melakukan pemeliharaan udang dan bandeng pada awal hingga pertengahan tahun, lalu pada bulan Juli hingga akhir tahun tidak dapat ditanami karena adanya pendangkalan saluran air sehingga menghambat sumber air. Namun dengan adanya kegiatan rehabilitasi saluran melalui program PITAP, alhamdulilah tahun ini kami bisa melakukan kegiatan budidaya sepanjang tahun” jelas Ridwan.
Dengan kebanyakan tambak yang masih tradisional di desanya, Ridwan juga mengungkapkan produksi yang didapat oleh pembudidaya rata-rata sebanyak 4-6 kuintal per hektare. Setelah mendapatkan bantuan PITAP, beberapa pembudidaya bisa mendapatkan hasil hingga 7-8 kuintal per hektare dengan penebaran 50 ribu benih udang vaname.
“Dampak positif lain yang kami rasakan yakni pendapatan tambahan dari upah harian serta meningkatkan kekompakan antar sesama petambak di desa kami. Selama sekitar 3 bulan pengerjaan rehabilitasi saluran, sebanyak 45 orang petambak di daerah kami mendapatkan manfaat ekonomi tambahan dari PITAP ini,” beber Ridwan.
Dengan banyaknya dampak positif dari kegiatan ini, Ridwan juga berharap kegiatan ini dapat terus dilanjutkan karena terbukti meningkatkan produktivitas dan pendapatan masyarakat.
“Dengan adanya kegiatan PITAP ini, saluran irigasi menjadi lancar, air mengalir dengan baik, tambak dapat beroperasi sepanjang tahun, memberikan pendapatan tambahan bagi masyarakat sehingga memberikan manfaat bagi banyak pembudidaya” tutup Ridwan.
Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, untuk tahun 2021 ada delapan kegiatan program padat karya meliputi pembangunan irigasi perikanan tambak/kolam, minapadi, bantuan KJA budidaya laut, klaster kawasan tambak udang, dan klaster kawasan tambak udang milenial (MSF), kegiatan rehabilitasi kawasan mangrove, Pengembangan Usaha Garam Rakyat (Pugar)/irigasi lahan garam, serta pembangunan sarana dan prasarana niaga garam rakyat. Dari delapan kegiatan padat karya itu, KKP memperkirakan penyerapan tenaga kerja mencapai 4.673 orang.