wawainews.id – Taman Purbakala Pugung Raharjo, menjadi salah satu ‘surga’ tersembunyi di wilayah Timur Lampung.
Bicara Lampung Timur, terlintas wisata Way Kambas, pusat konservasi gajah. Padahal kawasan Taman Purbakala, memiliki magnet tersendiri untuk dikunjungi.
Berbagai suguhan keindahan alam yang eksotis, tetap terjaga keasriannya. Tentu menjadi pilihan untuk mencari ketenangan dari hirukpikuk perkotaan, Penasaran?
Taman Purbakala, berlokasi di ibu Kota Kecamatan Sekampung Udik, Lampung Timur. Hanya satu jam dari Bandar Lampung, melalui jalur Panjang Sribawono.
Jauh dari hiruk pikuk perkotaan, alam pedesaan cukup terasa di situs bersejarah Megalitik yang ada sejak era prasejarah. Lokasi Taman Purbakala sangat rekomended untuk merefresh otak.
Di Taman Purbakala, bisa merasakan sensasi pemandian air ‘Bertuah’ menjadi salah satu tujuan terakhir setelah lelah mengitari peninggalan sejarah masa lampau, ya…pemandian itu memilki keunikan dan dikenal sebagai tempat pemandian bidadari zaman dahulu kala. Mandi di pemandian bertuah konon bisa membuat awet muda. Ah itu hanya mitos ! pastinya akan menyegarkan karena sumber air pemandian langsung dari mata air yang jernih layaknya air pegunungan.
Peninggalan lain, yang cukup menarik diteliti ada prasasti Batu Mayit, atau lebih dikenal Batu Kelamin menjadi salah satu daya tarik. Batu ini tersusun dengan sendiri, menyerupai sebuah tempat pertemuan.Ya..Taman Purbakala, tentu memiliki banyak cerita sejarah bagi masyarakat disekitarnya. Bagi warga pribumi desa Gunung Sugih Besar. Menurut mereka Taman Purbakala tak terpisahkan dari perjalanan budaya dan sejarah kebesaran era ‘ke Ratuan’ karna berbagai peninggalan-peninggalan zaman megalitik (dari tahun 2500 SM), klasik (Hindu-Buddha) sampai Islam terdapat lengkap di sudut desa Gunung Sugih Besar itu.
Beberapa artefak yang ditemukan di sana seperti keramik asing dari berbagai dinasti, keramik lokal, manik-manik, dolmen, menhir, pisau, mata tombak, batu berlubang, batu asahan, batu pipisan, kapak batu, batu trap punden, gelang perunggu, dan batu bergores. Tentu hal ini sangat disayangkan jika berkunjung ke Lampung Timur. Sensasi lain yang bisa ditemukan adanya perkebunan disekitar lokasi Taman Purbakala nyiur melambai.
Baca Juga : Puluhan Tahun, Jalan Raya Jabung-GSB Tak Pernah Ada Perbaikan
Suasana alam yang terjaga keasliannya membawa siapapun untuk kembali ke masa silam, ya , masa sebelum masehi. Berbagai peninggalan yang ada di Taman Purbakala akan membawa kita kembali ke masa sebelum masehi. Dan ini bisa membawa siapapun untuk lebih memuji kebesaran sang pencipta melalui keindahan yang diberikan.
Disamping mandi, menikmati panorama di sini juga bisa merendam kaki di hulu Sungai, maka ikan kecil akan mengerumuni kaki. Rasakan sensasi geli, dan tak jarang yang bilang setelah merendam kaki, akan terasa kaki lebih segar dan penyakit rheumatik akan berkurang. AKhir akhir ini berbagai cara telah dilakukan Pemerintah Daerah, dalam mempromosikan potensi wisata Purbakala dengan menggelar Festival dan lainnya.
Berbicara soal Taman Purbakala, tentu tak terpisahkan dari Desa Gunung Sugih Besar, sebagai desa yang sampai saat ini dihuni oleh penduduk asli Lampung. Lokasi Desa Gunung Sugih Besar berbatasan langsung dengan Taman Purbakala. Untuk itu sangat disayangkan jika berkunjung ke Taman Purbakala tak menyempatkan berkunjung ke desa Gunung Sugih Besar.
Desa Gunung Sugih Besar, kerap disebut sebagai Desa Induk, di sini juga bisa merasakan sensasi desa asli suku Lampung, yang masih terjaga keasriannya. Di Desa ini anda bisa merasakan hidup penuh cinta, salah satunya cinta dengan alam karena Gunung Sugih Besar dihuni oleh penduduk yang penuh warna warni kebahagian dengan menjunjung tinggi nilai agama dan adat istiadat sebagai sendi kehidupannya.
Desa Gunung Sugih Besar, memiliki keberagaman dan disini tempat aktifitas penduduk asli. Para lelaki Lampung akan menyapa dan ramah kepada siapapun . Berkunjung ke desa asli lampung tentu akan memperkaya pengalaman dan merasakan langsung budaya asli tempatan. Di Gunung Sugih anda akan merasakan semangat Gotong Royong tetap terjaga, kepedulian kepada sesama dan melihat lebih dekat bagaimana masyarakatnya tetap menjunjung tinggi hukum adat setempat.
Untuk menuju Desa Gunung Sugih Besar, dari Taman Purbakala hanya memerlukan waktu sekitar 10 menit, dan anda bisa melakukan wisata religi di desa ini yang dikenal sebagai kampung dengan dikeliling berbagai makam yang di keramatkan . Umumnya Desa ini sudah banyak dikunjungi para peziarah dari berbagai daerah baik Lampung ataupun Provinsi lain di Indonesia.
“Ayo Ke Lampung Timur, Ayo ke Taman Purbakala, Ayo ke Desa Gunung Sugih”