KOTA BEKASI – Pemerintah Kota Bekasi tancap gas dalam upaya menanggulangi banjir sekaligus meningkatkan kualitas hidup warganya.
Salah satu langkah konkret yang kini masuk tahap serius adalah pembangunan tiga polder besar di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Cijambe, yang selama ini dikenal rawan banjir.
Langkah strategis ini bukan sekadar proyek infrastruktur. Di baliknya, ada misi besar: menjadikan kawasan seperti Bantargebang dan Mustika Jaya tak hanya bebas genangan, tapi juga punya ruang terbuka hijau dan fasilitas publik yang layak.
Pada Selasa (10/6/2025), Wali Kota Bekasi Tri Adhianto terjun langsung ke lapangan bersama Forum Peduli Cijambe dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWCC).
Mereka meninjau titik-titik rawan banjir dan memastikan proyek polder bisa menyentuh langsung kebutuhan warga.
“Ini bukan hanya soal mengalirkan air, tapi juga bagaimana kita mengalirkan manfaat ke masyarakat. Polder ini akan jadi solusi jangka panjang,” ujar Tri saat berada di Kampung Rawa Tengah, Kelurahan Cikiwul.
Di lokasi tersebut, Pemkot tak hanya fokus pada pengendalian banjir. Sebuah stadion mini dan jalur jogging track juga direncanakan dibangun, menjadikan kawasan ini sebagai pusat olahraga dan rekreasi warga.
Tak berhenti di situ. SMP Negeri 61 yang ada di kawasan padat penduduk itu juga akan ditambah unit baru, guna mengakomodasi lonjakan kebutuhan pendidikan.
Sementara itu, di wilayah Mustika Jaya, Pemkot menggandeng pengembang PT Timah dalam pembangunan polder lanjutan. Kolaborasi ini ditujukan untuk menciptakan kawasan hunian yang tak hanya nyaman, tapi juga tangguh terhadap bencana.
“Kolaborasi pemerintah, swasta, dan komunitas lingkungan menjadi kunci utama. Kami tidak bisa bekerja sendiri,” kata Tri.
Pembangunan tiga polder besar ini dijadwalkan dimulai pada tahun 2026. Pemerintah menargetkan proyek ini bisa memberikan manfaat ganda, mengurangi risiko banjir secara signifikan dan menyulap lahan tidak produktif menjadi area hijau dan ruang interaksi sosial.
Langkah ini pun diapresiasi banyak pihak. Forum masyarakat dan aktivis lingkungan menyebut proyek ini sebagai model pembangunan partisipatif yang bisa jadi rujukan kota-kota lain.
Dengan visi “Bekasi yang tangguh dan berdaya,” proyek polder DAS Cijambe diharapkan menjadi titik balik dari wajah kelam banjir musiman menjadi simbol kemajuan lingkungan yang berkelanjutan.***