BANDUNG — Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Abdullah Azwar Anas meresmikan Grha Merit System Center of Excellence milik Pemdaprov Jabar di Jalan Tubagus Ismail, Kota Bandung, Kamis (26/9/2024).
Grha Merit System hadir sebagai pusat pembelajaran dan implementasi sistem merit yang efektif tidak hanya untuk Jabar, tetapi juga seluruh Indonesia. Hal ini untuk meningkatkan kualitas pengolaan Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Saya bersyukur bisa hadir pada hari ini karena saya merasa sebagai bagian dari reformasi birokrasi di pemerintahan,” ungkap Bey Machmudin.
Grha itu mengusung konsep smart office yang inovatif, hasil kerja sama dengan PT Telkom Indonesia dan industri lokal.
Tujuan utama pendirian Grha Merit System menjadi mitra pemerintah pusat dalam memberikan pembinaan teknis terkait penerapan sistem merit.
Grha tersebut dirancang pula menjadi pusat pengembangan praktik terbaik yang mendukung meritokrasi dengan visi besar “Empowering Excellence Poeple”.
Fasilitas canggih seperti virtual reality, Visitor Management System, Eco Light Control hingga creative co – working space dihadirkan untuk mendorong kolaborasi dan kreativitas di kalangan ASN.
“Tantangan bagi kami untuk meningkatkan tidak hanya SDM, tapi juga kualitas dari bangunan karena kadang-kadang cerminan bangunan itu masih perlu pula untuk meningkatkan pelayanan dalam birokrasi ini,” kata Bey.
Grha merit tersebut juga memiliki program dan fasilitas utama yang dirancang untuk meningkatkan kualitas ASN secara menyeluruh.
Fasilitas di dalamnya antara lain Pusat Penilaian Kinerja, Pusat Penilaian Kompetensi, Learning Center dan Manajemen Talenta, Pusat Inkubasi Ide, serta Inovasi dan Layanan Konsultasi.
“Jadi yang kami perlukan ke depan adalah bagaimana betul-betul memanfaatkan Grha Merit System ini dan kita patuhi aturannya,” ungkapnya.
Bey berharap Grha Merit System dapat menjadi pijakan awal menuju kemajuan pengelolaan ASN di Indonesia. Dengan demikian inovasi dalam pengelolaan SDM dapat terus berkembang.
“Kalau itu (sistem merit) dijalankan dengan konsisten tentu akan menjadi lebih baik lagi (ASN). Jadi saya rasa dengan gedung yang sangat baik ini tentunya akan ada SDM yang lebih baik lagi,” tuturnya.
“Saya berharap ke depan ada pegawai dari ASN Pemprov Jabar yang diekspor (mutasi) ke kementerian. Saya yakin dengan sistem ini, dengan asesor yang andal dan penuh pengalaman akan menjadi lebih baik lagi bagi Jawa Barat,” lanjut Bey.
Sementara itu Menteri PAN RB Abdullah Azwar Anas mengatakan dengan adanya Grha Merit System dapat menjadi komitmen bagi Pemdaprov Jabar pada pengembangan sistem merit.
“Saya senang bisa datang ke gedung graha merit. Mudah-mudahan ini menjadi komitmen yang serius dari Pemprov Jabar karena tidak semua provinsi punya grha merit,” kata Azwar.
Ia juga berharap dengan adanya Grha Merit System itu dapat dijadikan role model untuk daerah lainnya bisa membangun hal serupa.
“Saya mengapresiasi atas nama Kemen PAN RB dan kita punya seperti ini di BKN diterjemahkan oleh Pemprov Jabar sesuai dengan kebutuhan,” katanya.
“Saya kira bagus, mudah-mudahan ini contoh yang bisa terus dibangun karena ini sangat tergantung dengan leadership yang ada di Pemprov Jabar,” ujarnya.
Azwar berharap Pemdprov Jabar dapat membantu daerah lainnya, terutama kabupaten dan kota di Jabar jika memerlukan bantuan dalam membangun grha sistem merit.
“Harapan saya ini bisa membantu kabupaten kota yang memerlukan membangun sistem seperti ini sehingga ke depan sistem merit bisa berjalan dengan baik,” tutup Azwar.
Akreditasi A
Sementara itu Pemdaprov Jabar meraih sertifikat kelayakan penyelenggara penilaian kompetensi ASN dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN) dengan akreditasi A.
Sertifikat itu diberikan oleh Plt Kepala BKN Haryomo Dwi Putranto kepada Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin.
Haryomo mengatakan, dengan adanya Grha Merit System itu tim BKN melakukan beberapa verifikasi dan validasi serta menetapkan penyelenggaraan kompetensi di Jabar ini layak mendapatkan akreditasi A.
“Selamat kepada Pak Pj Gubernur beserta jajarannya (Pemprov Jabar) karena hari ini untuk penilaian kompetensi mendapatkan akreditasi A dari BKN,” kata Haryomo.
Ia juga mengungkap bahwa pihaknya sangat terbantu dengan adanya sistem merit di Pemdaprov Jabar karena BKN tidak bisa melakukan penilaian dalam skala nasional.
“Tentu BKN sangat terbantu karena tidak mungkin BKN bisa melakukan penilaian kompetensi secara nasional, maka perlu dibantu oleh provinsi yang ada di Indonesia, salah satunya adalah Provinsi Jabar,” ungkap Haryomo. ***