Scroll untuk baca artikel
PolitikZona Bekasi

Respon Kritikan Dimasa Reses: Politisi Harus Move On Jangan Asal Bunyi!

×

Respon Kritikan Dimasa Reses: Politisi Harus Move On Jangan Asal Bunyi!

Sebarkan artikel ini
Amat Juaini, warga Kota Bekasi sekaligus mantan Ketua Organda Kota Bekasi.

KOTA BEKASI – Ahmad Juaini menanggapi sejumlah kritikan dari politisi pada masa reses kedua DPRD Kota Bekasi yang terkesan melontarkan semua kesalahan kepada pemerintahan yang dianggapnya terkesan asal bunyi, karena tanpa solusi.

“Dewan jangan koar-koar hanya diwaktu reses saja, melemparkan semua kesalahan kepada pemerintah. Padahal kepemimpinan sekarang belum seumur jagung, anggota dewan itu harus mencari solusi bersama dan memberi masukan yang membangun,”ungkap Mantan Ketua Organda Kota Bekasi ini kepada Wawai News Jumat 25 April 2025.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Pernyataan tersebut menyoroti pernyataan anggota dewan juga sebagai Ketua PSI Kota Bekasi pada saat reses yang membuat statmen di media bahwa masih banyak rumah sakit di Kota Bekasi kerap menolak pasien BPJS, tapi tidak menyebut rumah sakit mana dan apa solusinya.

BACA JUGA :  Awal Tahun, Pemkot Bekasi Mutasi Sejumlah Pejabat

Menurutnya penolakan rumah sakit pasti ada persoalan administrasi. Jika hanya mendengar laporan, tapi tidak turun ke lapangan informasinya, bisa salah. Hal lain, lanjutnya anggota dewan itu adalah wakil rakyat, jika ada keluhan dari rakyat harus diperjuangkan melalui mekanisme.

“Kritik boleh, tapi sebagai mitra pemerintah harusnya memberi solusi biar tidak terkesan asal bunyi, kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih aja belum 100 hari,”ujarnya meminta move on dari Pilkada dan harus profesional.

Ia pun memastikan bahwa pemerintahan Wali Kota Bekasi Tri Adhianto- Abdul Harris Bobihoe memiliki komitmen yang jelas dan sejalan dengan program yang diintruksi Gubernur Jawa Barat.

“Masalah study tour, toh Wali Kota Bekasi tegas menyampaikan bahwa Disdik telah mengeluarkan edaran larangan study tour. Untuk itu dia kembali meminta harus jeli melihat dan mendengar agar tak terkesan belum move on,”tegasnya.

BACA JUGA :  Forkominda Ajak Warga Bekasi, Move On Usai Pemilu 2019

Menurutnya tatakelola pemerintah Kota Bekasi saat ini telah berubah total, Mas Tri sapaan Wali Kota Bekasi telah mengintruksikan seluruh jajaran perangkat daerah untuk gerak cepat merespon segala keluhan masyarakat, mulai dari banjir, longsor, bau gas dan lainnya.

Bahkan baru-baru persoalan limbah di Sumur Batu DLH langsung turun ke lokasi, merespon laporan warga.

Ia pun mengingatkan bahwa ketika baru dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota, daerah Kota Bekasi langsung dilanda banjir dahsyat. Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi langsung bertungkus lumus terjun ke lapangan untuk membersamai masyarakat dengan sigap memberi bantuan dan meringankan beban warga terdampak banjir.

“Begitu pun ketika ada jambatan ambles wali Kota Tri Adhianto langsung turun dan memerintahkan untuk perbaiki, jadi liat kerja secara peropisonal bukan karena benci dan cinta,”tegasnya.

BACA JUGA :  Reses Perdana, AFH Jaring Aspirasi di Kalibaru

Kalau benci jelas dia maka semua pekerjaan benar akan dianggap salah, begitu sebaliknya jika cinta kerjaan salah juga di anggap benar. Harusnya menilai dan mengeluarkan pernyataan di media harus proporsional. Sehingga tidak dianggap belum move on dari Pilkada.

“Harusnya sebagai wakil rakyat harus bersama mendukung pemerintahan, jika salah maka sampaikan dengan data dan solusi. Toh lembaga legislatif itu sendiri juga sebagai mitra pemerintah,”paparnya.***