LAMSEL – Pengusaha kolam pemancingan, di wilayah Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, mengeluhkan sulitnya mendapat pasokan ikan mas.
Hal tersebut menjadikan beberapa lokasi pemancingan di wilayah setempat tutup akibat minimnya pasokan untuk menambah ikan dikolam mereka.
“Biasanya ikan mas banyak di Lampung Selatan atau Bandar Lampung. Tapi memasuki awal tahun 2020 kian sulit hingga membuat banyak pelanggan kecewa,”ujar Bangun, pemilik kolam pemancingan Ikan Banduwoso, ke Wawai News, Sabtu (18/1/2020).
Dikatakan sulitnya mencari pasokan ikan tidak hanya ikan mas, tapi untuk jenis ikan gurami yang biasa ada di kolam pemancingan. Sepinya ikan di pasaran untuk jenis ikan tersebut sudah terjadi sejak awal tahun 2010. Hingga menjadikan beberapa lokasi pemancingan tutup.
Menurutnya untuk harga biasanya perkilo untuk jenis ikan mas dijual mulai Rp22-25 ribu. Tapi sekarang barangnya kosong, meski harga tinggi pasti di beli. Karena pelanggan banyak yang ingin mancing.
“Kami persatuan pengusaha pemancingan sempat berinisiatif memasok ikan mas dari Pulau Jawa. Tapi khawatir banyak yang mati, sampai sekarang ikan mas masih sepi dan belum ada solusi,”papar Bangun.
Lebih lanjut Bangun mengatakan di lokasi kolam pemancingan ya hanya memasang tarif mancing Rp35 ribu per orang. Dengan ditutup selain banyak pelanggan kecewa Bangun juga mengaku kehilangan pemasukan akibat ikan langka.
“Saya biasa buka mulai pukul 7.30 WIB sampai pukul 00.00 WIB setiap harinya. Pelanggan cukup ramai apa lagi menjelang malam, karena selain mancing mereka juga menghabiskan waktu ngupi dan lainnya. Dengan tutup begini artinya saya rugi dan pelanggan kecewa,”ucapnya.
Dia berharap pemerintah Kabupaten Lampung Selatan melalui Dinas Perikanan bisa mencari solusi dalam waktu dekat untuk stok ikan. Dia khawatir ada permainan tengkulak atau lainnya.
Pantauan Wawai News, beberapa lokasi tempat kolam pemancingan di wilayah Sidomulyo mulai tutup. Keluhannya sama karena kesulitan pasokan ikan mas di pasaran (Whd)