Agama

Ahad, Ditetapkan 1 Ramadhan 1443 H

×

Ahad, Ditetapkan 1 Ramadhan 1443 H

Sebarkan artikel ini
Petugas melihat hilal, untuk menentukan jadwa Ramadhan 1440 H- foto dok ist
Petugas melihat hilal, untuk menentukan jadwa Ramadhan 1440 H- foto dok ist

WAWAINEWS – Pemerintah resmi menetapkan 1 Ramadhan 1443 H, pada Ahad 3 April 2022.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, melalui konferensi pers, Jumat (1/4/2022) resmi mengumumkan penetapan tersebut setelah melaksanakan sidang isbat.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Sementara diketahui bahwa Muhammadiyah mulai besok resmi berpuasa ramadan dihari pertamanya, Sabtu (2/4/2022).

Gus Yaqut dalam keterangan persnya, menyampaikan bahwa penetapan awal Ramadhan tersebut diputuskan dari hasil pemantauan hilal (bulan sabit kecil atau anak bulan) di 101 titik di seluruh Indonesia.

Dari hasil pemantauan itu diketahui ketinggian hilal belum sampai 3 derajat. Ketinggian minimal 3 derajat disepakati oleh MABIMS (Menteri-Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) sebagai kriteria baru penetapan awal puasa.

BACA JUGA :  Pengumuman, Kewajiban Sertifikasi Halal untuk Produk UMK Akhirnya Ditunda hingga Oktober 2026

Sidang diikuti oleh perwakilan ormas Islam, perwakilan duta besar negara sahabat, serta jajaran Kemenag ini diawali dengan Seminar Posisi Hilal yang disampaikan pakar astronomi yang juga anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag, Profesor H. Thomas Djamaluddin.

Thomas Djamaluddin mengungkapkan, secara astronomis, posisi hilal di Indonesia pada saat Maghrib 1 April 2022 masih berada di bawah kriteria baru MABIMS yang ditetapkan pada 2021. Sehingga kemungkinan tidak dapat teramati.

“Di Indonesia, posisi hilal awal Ramadan 1443 H terlalu rendah sehingga hilal yang sangat tipis tidak mungkin mengalahkan cahaya syafak (senja), sehingga  kemungkinan tidak terlihat,” ungkap Thomas.

Kriteria baru MABIMS menetapkan bahwa secara astronomis, hilal dapat teramati jika bulan memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat.

BACA JUGA :  Ustadz Pesantren Diminta Gaungkan Moderasi Beragama di Ruang Lebih Luas

Sementara menurut Thomas Djamaluddin, pada saat Magrib 1 April 2022, posisi bulan di Indonesia tingginya kurang dari 2 derajat dan elongasinya sekitar 3 derajat.

“Hilal kemungkinan tidak teramati. Kalau ada yang mengklaim melihat hilal, dimungkinkan itu bukan hilal. Secara astronomi klaim itu bisa ditolak,” ungkap Peneliti BRIN ini.

Maka, lanjut Thomas, jika data tersebut dikaitkan dengan potensi rukyatul hilal, secara astronomis atau hisab, dimungkinkan awal bulan Ramadan jatuh pada 3 April 2022.***