LAMPUNG – Ratusan pengurus dan kader Fatayat NU gelar aksi solidaritas dan doa bersama di Gedung Serba Guna (GSG) Polda Lampung, pada Rabu sore (4/12/2024) untuk almarhumah Riyas Ariani korban pembunuhan sadis di Lampung Timur.
Diketahui bahwa almarhumah Riyas Ariani (33) merupakan korban aksi pembunuhan keji, mayatnya ditemukan terbungkus karung di peladangan jagung di Lampung Timur dan membuat heboh warga di Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur, pada Kamis (18/7/2024) pagi.
Aksi simpati ratusan anggota dan pengurus Fatayat NU dari berbagai daerah di Lampung ke Polda mengambil tema “Mengetuk Pintu Langit dan Pintu Keadilan”
Ratus kader dan pengurus Fatayat NU dalam aksi solidaritasnya menggelar zikir dan bersholawat bersama mendoakan Riyas di GSD Polda Lampung.
Mereka secara tidak langsung mengetuk pintu langit dan menanyakan kasus Riyas yang jadi korban pembunuhan di Lampung Timur sekitar lima bulan silam yang sampai sekarang belum terungkap.
Ketua Pengurus Wilayah Fatayat NU Provinsi Lampung, Wirdayati, mengatakan kedatangan para kader Fatayat untuk mendoakan agar aparat penegak hukum segera mengungkap pelaku dan motif pembunuhan terhadap Riyas.
Wirdayati kepada awak media mengakui bahwa kasus tersebut sudah lima bulanan berlangsung tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda atau informasi siapa pelakunya.
“Padahal, sudah puluhan orang yang diperiksa dan menjadi saksi. Kenapa kasus ini belum juga terungkap?” tanya Wirdayati dengan suara bergetar.
Kedatangan ratusan kader Fatayat NU Lampung ini disambut oleh Kabidhumas Polda Lampung, Kombes Umi Fadilah Astutik. Dia menyampaikan bahwa kasus ini masih dalam penyidikan.
Sebagaimana diketahui, Riyas (32) adalah anggota ranting Rajabasa Lama Fatayat NU Lampung Timur. Dia ditemukan meninggal dunia secara tragis pada 18 Juli 2024 lalu.
Jasad Riyas ditemukan dalam keadaan terbungkus karung di tengah kebun jagung di Desa Rajabasa, Lampung Timur. Karung itu diletakkan di sepeda motor Honda Vario B 4416 SFX milik korban.
Lokasi penemuan jasad korban itu hanya berjarak 3 kilometer dari rumahnya. Riyas yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang online, pada hari Rabu 17 Juli 2024, pamit dari rumah untuk mengantar barang dagangannya. Namun, ia hilang kontak dan tidak kunjung pulang ke rumah, sampai kemudian jasadnya ditemukan oleh warga di ladang jagung, keesokan harinya.***