KOTA BEKASI – Koperasi Syariah Pesantren Entrepreneur (KOSPE) bersama gerakan #SemuaBisaUmroh dan Naffar Tour menggelar soft launching Program Simpanan Haji Khusus untuk mempermudah calon jamaah menunaikan ibadah haji dengan masa tunggu yang lebih singkat.
Direktur Utama KOSPE, Aminto Setiawan, menjelaskan bahwa program ini hadir sebagai solusi bagi umat Muslim yang ingin berhaji tanpa harus menunggu hingga 30 tahun seperti haji reguler.
“Kita sama-sama pahami, kalau simpanan haji reguler itu waktunya cukup panjang. Bisa sekitar 30 atau 35 tahun mendatang,” kata Aminto kepada awak media, Kamis kemarin (13/3/2025).
Dengan skema ini, calon jamaah bisa mulai menabung dengan nominal ringan, bahkan tanpa uang muka, dan tetap mendapatkan nomor porsi lebih cepat.
“Bahkan bisa dengan 0 rupiah. Tapi kami sarankan kalau ada dana, tidak harus 0, karena akan memberatkan pembiayaan bagi calon jamaah,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Marketing KOSPE, Dedy Setiawan, menambahkan bahwa sebagai lembaga keuangan syariah, KOSPE memberikan fasilitas pemudahan bagi anggotanya melalui dua program utama, yakni pembiayaan dan simpanan haji khusus.
“Dari estimasi harga yang dikeluarkan untuk mendapatkan kuota porsi haji, sekitar USD 14.800, jamaah harus membayar sekitar USD 5.000 di awal. Nah, setelah pembayaran itu, barulah bisa mendapatkan SPPH (Surat Pendaftaran Pergi Haji) atau nomor porsi haji,” jelasnya.
Dedy juga menekankan bahwa KOSPE memberikan fleksibilitas dengan skema tanpa uang muka (zero down payment).
“Jadi, anggota yang ingin ikut program ini bisa langsung mendaftar. Setelah proses administrasi selesai, kami akan membantu pembiayaan awal sebesar USD 5.000 melalui kerja sama dengan mitra kami,” lanjutnya.
Dedy melanjutkan, bahwa haji khusus memiliki masa tunggu sekitar 7-9 tahun. Dengan skema yang ditawarkan, calon jamaah dapat mencicil biaya awal selama dua tahun sehingga mereka langsung mendapatkan nomor porsi haji.
“Jadi DP dulu bayar USD 5.000, nanti dapat nomor porsi haji dari pemerintah. Berangkatnya sekitar 7 hingga 9 tahun,” paparnya.
Ia juga menegaskan bahwa mekanisme ini memungkinkan jamaah melunasi biaya haji tanpa harus berutang.
“Haji itu tidak boleh berutang, jadi kami buat skema agar calon jamaah tidak terbebani saat keberangkatan,” ujar Bambang.
Hal senada disampaikan oleh Direktur Marketing Naffar Tour, Bambang Halilintar yang bahwa program ini hanya berlaku bagi anggota KOSPE dan mengikuti regulasi pemerintah. Pihaknya juga tidak melayani haji furoda, yang sering menimbulkan risiko gagal berangkat.
“Kalau yang berangkat langsung namanya furoda. Ngeri-ngeri sedap. Karena orang dijanjikan berangkat, padahal nggak ada kuota resminya dari pemerintah,” ucapnya.
Dengan program ini, KOSPE bersama Naffar Tour dan gerakan #SemuaBisaUmroh berharap lebih banyak umat Muslim bisa menunaikan ibadah haji dengan persiapan keuangan yang lebih terencana dan masa tunggu yang lebih singkat.***