Sosial

Patut Ditiru, Desa Ini Tebar Stiker Bertuliskan Keluarga Miskin

×

Patut Ditiru, Desa Ini Tebar Stiker Bertuliskan Keluarga Miskin

Sebarkan artikel ini

GRESIK – Pemerintah Desa (Pemdes) Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, ini patut dicontoh.

Hal tersebut dalam rangka mengurangi jumlah keluarga mampu yang mengaku miskin, mereka membuat kebijakan menempelkan stiker bertuliskan “Keluarga Miskin” (Prasejahtera). Stiker ini ditempelkan di setiap rumah warga yang selama ini mendapat bantuan dari pemerintah.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Hal tersebut dinilai cukup efektif untuk membuat jengah warga berkecukupan tetapi mengaku miskin. Terbukti, ada belasan warga Desa Sekapuk yang menolak saat rumahnya hendak ditempeli stiker bertuliskan “Keluarga Miskin”.

Spontan mereka mengundurkan diri sebagai penerima bantuan pemerintah. Karena merasa malu, jika diketahui masyarakat luas.

BACA JUGA :  Ada 6 Bansos Akan Cair Pada Juni 2021

Kepala Desa Sekapuk Abdul Halim mengungkapkan, ide penempelan stiker di rumah warga (keluarga) itu tertuang dalam Keputusan Kepala Desa Sekapuk tentang penempelan stiker atau label bagi warga miskin penerima bantuan.

“Begitu kita mulai melakukan penempelan stiker bertuliskan ‘Keluarga Miskin’, total ada 20 keluarga yang selama ini tercatat sebagai penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) langsung mundur. Ya mungkin mereka sadar dan malu sama tetangganya, jadi mengundurkan diri,” katanya kepada Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (7/12).

“Rumah-rumah yang kami tempeli stiker ini, sesuai dengan data yang ada di PKH maupun BPNT. Dengan demikian masyarakat bisa tahu, siapa-siapa saja tentangganya yang dapat bantuan dari pemerintah. Karena, termasuk dalam keluarga miskin atau prasejahtera,” imbuhnya.

BACA JUGA :  Jumlah Penerima PKH di Margasari Capai 119 KK

Ditambahkan Abdul Halim, berdasarkan data yang dimiliki Pemdes Sekapuk terdapat 205 keluarga yang masuk dalam daftar penerima bantuan PKH.

“Untuk keluarga penerima bantuan PKH, ada 18 keluarga yang mengundurkan diri. Karena mereka menolak rumahnya ditempeli stiker keluarga miskin,” ungkapnya.

“Kebijakan ini kami ambil, agar tidak ada lagi orang-orang kaya atau mampu secara ekonomi. Mengambil hak-haknya warga yang benar-benar miskin dan ini akan kami lakukan secara berkala dengan mendatangi setiap rumah yang terdata sebagai keluarga miskin,” tegasnya.

Bahkan agar masyarakat tahu siapa saja warga yang masuk data penerima bantuan itu, pihaknya membuat tiga macam stiker, dengan warna yang berbeda-beda. Misalnya, stiker warna hijau untuk kategori keluarga miskin yang hamil dan menyekolahkan anak.

BACA JUGA :  Jokowi: Uang PKH, Jangan Buat Beli Pulsa

Kemudian stiker warna kuning untuk keluarga miskin yang sakit baik fisik maupun mental. Terakhir stiker warna merah untuk keluarga miskin kelompok lanjut usia (lansia) umur 70 tahun ke atas.

“Dengan adanya stiker-stiker itu, intinya kami juga mengajak masyarakat Desa Sekapuk ini peka terhadap kondisi tetangganya. Jika rumah yang ditempeli stiker keluarga miskin, benar-benar miskin atau prasejahtera dan memang berhak menerima bantuan pemerintah ya ayo dibantu,” tutupnya (NT)