Lintas Daerah

Pesantren di Bondowoso, Jadi Sentra Ekonomi Masyarakat

×

Pesantren di Bondowoso, Jadi Sentra Ekonomi Masyarakat

Sebarkan artikel ini

JAKARTA – Pondok Pesantren Al Ishlah, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Melalui koperasi yang ada di dalamnya, Pesantren pimpinan KH. Thoha Yusuf Zakaria berperan penting memajukan ekonomi sekitar dalam pemindangan di daerah tapal kuda Jawa Timur.

Terletak di dekat pasar Kota Kulon, membuat koperasi pesantren menjadi pertemuan para pedagang besar ikan pindang dari berbagai kota di Jawa Timur, seperti Jember, Muncar dan Banyuwangi, Situbondo, Probolinggo.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Sehari puluhan ton ikan hasil pemindangan diangkut menggunakan pick up atau truk. Pesantren itu, tak hanya jadi tempat pendidikan dan dakwah keagamaan, pesantren juga bisa menjadi sentra perekonomian yang menggerakkan masyarakat sekitar.

BACA JUGA :  Hanya 261 Koperasi Aktif, Jumlah UKM Ribuan di Lamsel

“Pesantren ini memiliki posisi dan peran yang strategis,” kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti di Jakarta, Kamis (4/2/2021).

Atas pertimbangan tersebut, Ditjen PDSPKP pun menyetujui pengajuan bantuan gudang beku (cold storage) portabel berkapasitas 50 ton.

Terlebih gudang beku ini akan dimanfaatkan sebagai tempat penampungan bahan baku pindang sekaligus menjadi sarana penyimpanan ikan pindang yang tidak habis dijual.

Berdasarkan penuturan pembina pesantren, Artati menyebut kebutuhan ikan di pondok pesantren mencapai 2.875 kg/bulan atau senilai Rp64.687.500. Selain itu, dalam 6-12 bulan ke depan, kebutuhan ikan diproyeksikan menjadi 17.250 kg/bulan atau setara dengan Rp388.125.000.

Dalam operasionalnya, gudang beku juga menjadi solusi bagi 174 orang pemindang yang terdampak pandemi covid-19. Mereka tergabung dalam 15 kelompok yang bermitra dengan koperasi Al-Ishlah.

BACA JUGA :  Mayat Tergantung di Desa Teba Jawa Ternyata Pegawai Koperasi

“Keberadaan gudang beku ini juga bisa dirasakan manfaatnya secara langsung bagi 9 orang tenaga kerja pada pengelolaan gudang beku,” urainya.

Pimpinan Ponpes Al Ishlah KH. Thoha Yusuf Zakaria mengatakan bahwa bantuan seperti ini sangat membantu ekonomi pesantren yang sangat sulit ditengah pandemi Covid -19.

“Bantuan ini juga membantu kemandirian pesantren sebagaimana yang diinginkan oleh Presiden RI tentang percepatan kemandirian pesantren,” ujar KH. Thoha.

Beliau berharap keberadaan gudang beku ini dapat membantu para pemindang yang selama ini mengalami kesulitan bahan baku serta harganya yang stabil.