EMPATLAWANG – Petani kopi di Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan, keluhkan harga kopi tidak mengalami kenaikan dibanding sebelumnya.
Hal lainnya, adalah kurang lebatnya hasil panen dibandingkan tahun lalu, menjadikan panen petani menurun.
“Biji kopinya bagus dan kering harga per kilonya Rp18 ribu, tapi kalau kopinya gledekan (teknik penggilingan kopi yang dipercepat sehingga hasilnya lebih basah) sangat murah hanya Rp14 ribu per kilonya,” kata petani Muhammad, Minggu (25/7/2021).
Dikatakan, tahun lalu harga perkilogram mencapai Rp19 ribu. Serta hasil panen yang berlimpah.
“Saya ingat tahun kemarin per kilonya yang paling bagus bisa sampai Rp 19 ribu, ditambah lagi buahnya lebih lebat jika dibandingkan dengan tahun ini,” tambahnya.
Sementara itu Irwansyah, salah satu toke (pengepul) biji kopi di kelurahan Pendopo, kecamatan Pendopo mengatakan, harga kopi tahun ini tidak naik masih sama seperti tahun sebelumnya.
“Iya tidak ada kenaikan masih sama Rp18 ribu per kilo, selain itu juga tidak sebanyak tahun atau musim kemarin,” ungkapnya.
Pengepul yang biasa mengirim biji kopi ke Surabaya dan Lampung ini menyampaikan, setiap tahunnya dapat mengirimkan biji kopi hingga 300 ton, sedangkan untuk untuk tahun ini prediksinya cenderung akan turun.
“Sebenarnya walaupun hasil panen berkurang, petani kopi akan tetap senang jika harga jual perkilonya naik atau mahal,” tutupnya