Oleh: Yusuf Blegur
WAWAINEWS – Prediksi Faisal Basri mengenai pemerintahan Jokowi akan ambruk sebelum tahun 2024, sesungguhnya bukan hal yang mengada-ada atau sekedar ramalan semata.
Bahkan saat ini pun, penyelengaran negara dalam kepemimpinan presiden yang kapasitasnya di bawah standar presiden-presiden Indonesia sebelumnya.
Bisa dibilang karut-marut, kalau malu disebut semrawut.
Kegagalan proyek-proyek pemerintah baik yang dijual murah maupun yang mangkrak, jauh lebih banyak menguras uang negara melebihi dari APBN yang tersedia.
Begitupun dengan serampangannya utang negara, yang sarat bisnis rente dan berpotensi gagal bayar.
Ketidakbecusan pengelolaan pembangunan ekonomi termasuk kerugian dan terancam bangkrutnya BUMN menjadi indikator utama kolapsnya ekonomi nasional.
Tidak cukup hanya kehancuran pada sektor keuangan negara. Selain janji-janji dan segudang kebohongan, yang jika disusun melebihi gunung tertinggi di Indonesia.
Kehidupan demokrasi dan penegakkan hukum juga menjadi faktor penting dari contoh sebuah pemerintahan gagal.
Rezim pemecah-belah bangsa ini juga agresif memamerkan Islamophobia.
Seperti menghianati sejarah serta konsensus nasional yang tertuang dalam Panca Sila, UUD 1945 dan NKRI. Kekuasaan otoriter yang mencerminkan oligarki dan koalisi korupsi ini, terus melakukan proses deislamisasi sekaligus menghancurkan pondasi kebangsaan negara yang sarat spiritualitas dan religiusitas.