Hukum & Kriminal

Tangis ART asal Tanggamus Pecah pada Gelaran Konfrensi Pers di Polrestro Jakarta Selatan

×

Tangis ART asal Tanggamus Pecah pada Gelaran Konfrensi Pers di Polrestro Jakarta Selatan

Sebarkan artikel ini
Tangis asisten rumah tangga (ART) muda asal Tanggamus, Lampung pecah dalam gelar konfrensi pers di Mapolres Metro Jakarta Selatan, pada Senin 4 Maret 2024
Tangis asisten rumah tangga (ART) muda asal Tanggamus, Lampung pecah dalam gelar konfrensi pers di Mapolres Metro Jakarta Selatan, pada Senin 4 Maret 2024

JAKARTA – Tangis asisten rumah tangga (ART) muda asal Tanggamus, Lampung pecah dalam gelar konfrensi pers di Mapolres Metro Jakarta Selatan, pada Senin 4 Maret 2024.

ART asal Kota Agung, dihadirkan polisi dalam jumpa pers di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Yunita menangis meminta maaf kepada Habib Aljufri dan Umi (panggilan ibunda Habib Aljufri).

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Yunita menangis dan menyesali perbuatannya dengan memohon maaf setelah aksinya mencuri ATM milik Ibunda Habib Aljufri berujung di bui.

Diketahui bahwa Yunita Sari ditangkap usai membobol ATM milik majikannya. Selama sebulan bekerja, Yunita membobol ATM hingga puluhan juta rupiah.

BACA JUGA :  Peras Kades, Oknum Wartawan dan Pengacara di Asahan Ditangkap Polisi

Yunita sempat hilang melarikan diri setelah aksinya viral, pelariannya berakhir setelah ditangkap saat bekerja menjadi lady companion (LC) di sebuah tempat karaoke di Bekasi.

Yunita dihadirkan polisi dalam jumpa pers di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin (4/3). Dalam jumpa pers tersebut, Yunita menangis meminta maaf kepada Habib Aljufri dan Umi (panggilan ibunda Habib Aljufri).

“Saya minta maaf, Habib dan Umi,” kata Yunita sambil terisak.

Yunita kini hanya bisa menyesali perbuatannya usai membobol ATM sang majikan. “Saya menyesal,” tuturnya lagi.

Pada kesempatan yang sama, Habib Aljufri mengungkap Yunita Sari diduga mencuri 4 ATM milik ibundanya. Aksi tersebut dilakukan Yunita selama satu bulan bekerja pada keluarga Habib Aljufri.

BACA JUGA :  Duk Kelawi.. Ketua Salah Satu Perkumpulan Wartawan di Pringsewu Diperiksa Kejaksaan, Kasus Hmm!

“Kami duga sekitar Rp 73 juta, tapi nanti dilihat dari pengambilan. Ada 4 ATM (diambil), karena yang pertama sempat hilang dibuat lagi. Jadi dalam sebulan bekerja beberapa kali sempat hilang,” kata Habib Aljufri.

Ia menambahkan, ibundanya juga sering kehilangan uang tunai di rumahnya. Namun, saat itu pihak keluarga belum menaruh kecurigaan kepada Yunita.

“Selama satu bulan kerja di tempat ibu saya, ini memang (ibu) sering kehilangan uang cash. Tapi kita tak bisa menuduh juga karena (waktu itu) tak ada bukti,” imbuh Aljufri.***