LAMPUNG TIMUR – Potensi kotak kosong bakal terjadi di Lampung Timur setelah mayoritas partai politik telah memberi rekomendasi pencalonan Ela-Azwar Hadi.
Potensi adanya kotak kosong itu pun mendapat penolakan dari sejumlah pihak yang menginginkan agar PDI Perjuangan bisa mengusung calon sendiri untuk menyelamatkan proses demokerasi di Lampung Timur.
Menanggapi hal itu, bakal calon Bupati Lampung Timur, Ela Siti Nuryamah, menjawab isu kemungkinan melawan kotak kosong di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Lampung Timur 2024 dengan mengatakan semuanya harus menghormati pilihan politik oleh semua partai politik.
“Tentu harus menghormati pilihan politik semua partai, kami bukan berarti tidak mengelakkan demokrasi, tapi ini merupakan bagian dari demokrasi,” kata Ella Siti Nuryamah, kepada awak media, Selasa (27/8/2024).
Hal itu dikarenakan semua partai politik menginginkan berkoordinasi, berkonsolidasi, silaturahmi menampung aspirasi, dan menjaga konstituen semuanya.
Menurutnya apa yang terjadi dalam Pilkada 2024 dilakukan dengan pilihan yang sangat matang. Dengan cara berkolaborasi bersama untuk memajukan Lampung Timur lebih baik dan lebih maju.
Atas hal itu, Ella Siti Nuryamah bersama Azwar Hadi kemudian menjadi bagian dari koordinasi dan konsolidasi antar partai politik, sehingga keduanya merangkul dan kerja bersama, untuk membangun Lampung Timur.
Pasangan Ela Sita Nuryamah dan Azwar Hadi sendiri, rencananya akan mendaftar jadi calon Bupati dan Wakil Bupati Lampung Timur ke KPU Lampung Timur pada hari kedua pendaftaran yakni pada 28 Agustus 2024.
Hingga jelang jadwal pendaftaran di KPU, untuk Pilkada Lampung Timur, diketahui baru ada satu calon yang dipastikan akan maju yakni pasangan Ela-Azwar. Pasangan Calon (Paslon) ini telah mendapat rekomendasi dukungan dari 8 partai politik untuk maju Pilbup Lampung Timur tahun 2024.
Delapan partai politik yang telah mendukung pencalonan Ela-Azwar Hadi itu adalah PKB, Golkar, Gerindra, PKS, Nasdem, PAN, Demokrat, dan PPP. Bahkan Ela sebagaimana dilansir wawai news masih menunggu keputusan dari PDIP.
Melihat fenomena itu, warga Lampung Timur mulai resah dengan menyuarakan ajakan aksi demo dengan mengepung DPC PDI Perjuangan Kabupaten Lampung Timur untuk meminta segera mengusung calon sendiri agar tidak terjadi lawan kotak kosong di Lampung Timur.
Massa aksi juga meminta DPC PDI Perjuangan Kabupaten Lampung Timur untuk tidak bergabung ke KIM Plus mengusung pasangan Ela -Azwar agar menyelamatkan proses demokerasi di Bumei Tuwah Bepadan.***