KOTA BEKASI – Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mengadakan apel Akbar disertai doa bersama jelang pencoblosan Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bekasi, pada 27 November 2024.
Diketahui Pemkot Bekasi menggelar dua rangkaian acara, pada Jumat, (22/11/2024) di Plaza Pemkot Bekasi Jalan Ahmad Yani, dengan diikuti ribuan aparatur baik ASN dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan pemerintah setempat.
Acara apel Akbar doa bersama menyambut Pilkada 27 November 2024 tersebut dilanjutkan dengan partisipasi Pemecahan Rekor MURI Pemakaian Sarung Tenun oleh ASN terbanyak tingkat Jawa Barat dibawah koordinasi Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bekasi.
Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi R Gani Muhamad hadir menjadi pembina apel doa bersama didampingi Ketua KPU Kota Bekasi, Ketua Bawaslu Kota Bekasi dan Unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Bekasi.
Pj Wali Kota Bekasi Gani Muhamad dalam sambutannya menyampaikan bahwa pada momentum tersebut ada dua rangkaian acara jelang Pilkada 27 November mendatang yang dilaksanakan di Kota Bekasi.
“Giat tersebut dirangkaikan, berdoa bersama supaya pelaksana pilkada bisa aman, tertib dan kondusif. Semoga ikhtiar seluruh ASN, Forkopimda, KPU dan Bawaslu mendapatkan berkah dan kelancaran,”ujarnya.
Selanjutnya, seluruh aparatur berdoa bersama yang dipimpin pejabat Kementerian Agama Kota Bekasi, kemudian disambung dengan pemecahan rekor MURI pemakaian sarung tenun oleh ASN terbanyak.
Kegiatan pemecahan rekor MURI dimulai dengan pembacaan ikrar dan koreografi tarian Bangga Buatan Indonesia (BBI) Secara bersamaan. Peserta pemecahan rekor MURI dimasing-masing kantor instansi sudah membentuk formasi huruf BBI.
Khusus untuk acara pemecahan rekor MURI dipusatkan di Kantor Gubernur Jawa Barat yang disiarkan secara zoom kepada lembaga instansi dan pemerintah daerah se-Jawa Barat.
Pj Gubernur Jawa Barat, secara daring menyampaikan sarung tenun Majalaya yang digunakan oleh banyak ASN di acara tersebut, tidak sekadar kain yang dikenakan, tetapi merupakan simbol dari filosofi hidup yang sederhana, rapi, dan sopan.
“Sarung juga menjadi lambang penghormatan terhadap warisan budaya dan mendukung kemajuan ekonomi daerah, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan para pengrajin sarung tenun di Jawa Barat,” katanya.
Kepala Disperindag Jawa Barat, Noneng Komara Nengsih dalam laporannya juga mengatakan Pemecahan Rekor MURI pemakaian sarung tenun oleh ASN Terbanyak ini sebagai kampanye bangga buatan Indonesia dan melestarikan sarung tenun khususnya sarung tenun Jawa Barat.
“Kita ingin terus meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha sarung tenun Majalaya melalui penjualan dan promosi serta mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Barat,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan jumlah keseluruhan ASN yang mengikuti kegiatan pemecahan rekor MURI sebanyak 44.175 orang terdiri dari ASN Pemprov Jawa Barat, ASN Kabupaten/Kota, perwakilan Kementerian Pertahanan, Bank Indonesia serta jajaran guru SMA/SMK Jawa Barat.
“Target awal 30 ribu peserta namun kami apresiasi keikutsertaan peserta sebanyak 44.175 orang juga didukung kepala instansi serta kepala daerah Kota dan Kabupaten di Jawa Barat,” ucapnya.
Diketahui, dari data quick count peserta rekor muri, ASN Pemerintah Kota Bekasi yang ikut berpartisipasi sebanyak 1416 peserta. Mereka hadir mengenakan pakaian dengan bawahan kain sarung tenun dan atasan putih.
Meski ditengah terik matahari, ribuan peserta terlihat antusias mengikuti rangkaian acara doa bersama untuk kelancaran Pilkada Kota Bekasi dan pemecahan rekor MURI ASN Jawa Barat. ***