Kesehatan

Tanggamus Masuk Wilayah Prioritas Intervensi Stunting

×

Tanggamus Masuk Wilayah Prioritas Intervensi Stunting

Sebarkan artikel ini

TANGGAMUS – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus, Lampung, Taufik Hidayat melaporkan wilayah setemlat merupakan salah satu kabupaten/kota yang diusulkan menjadi 160 kabupaten/kota prioritas intervensi stunting di Indonesia pada tahun 2019.

“Terdapat 10 pekon lokus stunting, dan pada tahun 2020 menjadi 33 lokus,” kata Taufik, dalam Pertemuan Koordinasi Pencegahan dan Penanggulangan Stunting, di Ruang Rapat Hotel 21, Gisting (12/03/2020).

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Dikatakan bahwa Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (mulai dari kehamilan sampai dengan anak berumur dua tahun).

BACA JUGA :  Terperosok di Lubang Drainase, Bocah 4 Tahun di Kotaagung Ditemukan Meninggal

Pencegahan dan penurunan stunting, lanjut Taufik, dapat dilakukan dengan cara intervensi spesifik dan intervensi sensitif. Dimana intervensi spesifik hanya menyumbang 30 persen. Yakni dilakukan oleh sektor kesehatan, dengan kegiatan langsung ke sasaran primer antara lain ibu hamil, bayi balita dan remaja.

Sedangkan intervensi sensitif menyumbang 70 persen, melalui kegiatan yang dilakukan oleh lintas sektor, terkait antara lain melalui kegiatan fasilitas sanitasi seperti akses air bersih, jamban keluarga dan kegiatan-kegiatan lintas sektor lainnya.

Sementara Asisten II Bidang Pembangunan Sukisno, dalam sambutannya mengatakan bahwa stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi.

“Ibu Bupati sangat peduli dalam upaya penurunan dan pencegahan stunting. Hal ini ditunjukkan dengan adanya komitmen bersama dengan lintas sektor terkait, dan ditunjukkan dengan adanya kegiatan konvergensi stunting, dan telah terbit juga Peraturan Bupati Kabupaten Tanggamus Nomor 02 Tahun 2019 tentang Optimalisasi Penurunan dan Pencegahan Stunting di Kabupaten Tanggamus,” kata Sukisno.

BACA JUGA :  RSUD A. Yani Metro, Sudah Bisa Tangani Penyakit Jantung

Sukisno melanjutkan, dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Tanggamus diharapkan adanya sinkronisasi perencana program lintas program dan lintas sektor serta terukurnya output kegiatan.

“Pencegahan dan penanggulangan stunting tidak dapat dilakukan oleh satu sektor saja, tetapi butuh peran dari berbagai sektor secara aktif. Oleh sebab itu saya berharap, koordinasi yang baik dapat terjadi dalam pencegahan dan penanggulangan stunting dibawah koordinasi Kepala Bappelitbang selaku koordinator kegiatan Konvergensi Stunting Kabupaten Tanggamus,” pungkasnya. (SMN)