WAWAINEWS – Mediasi antara warga di dua pekon dengan PT Tirta Investama terkait aktivitas penyedotan sumber mata air Galih Batin di Kota Agung Timur, Kabupaten Tanggamus menemui jalan buntu.
Pasalnya pihak perusahaan menolak memenuhi point tuntutan warga dan bersikeras bahwa aktivitas penyedotan air tersebut tidak berdampak pada lingkungan seperti kekeringan dan lainnya sebagaimana dampak yang rasakan warga di dua pekon tersebut.
Proses mediasi pihak PT Tirta Investama dengan tokoh masyarakat Pekon Ketagung Kecamatan Kotaagung dan Pekon Teba Kecamatan Kotaagung Timur, difasilitasi oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tanggamus dari Fraksi NasDem Kurnain pada Selasa (19/7/2022).
Pihak PT Tirta Investama dan tokoh masyarakat dua pekon tersebut sama-sama tidak mau mengalah. Pihak Perusahaan air minum itu merasa tak bersalah sementara masyarakat dua pekon merasa dirugikan.
Sementara warga menyampaikan bahwa sejak Tirta Investama melakukan aktivitas penyedotan di sumber mata air galih batin, berdampak pada kekeringan di lahan persawahan masyarakat di dua Pekon tersebut mengalami kekurangan air, bahkan ada beberapa lahan persawahan tidak bisa digarap karena mengalami kekeringan.
Tokoh masyarakat perwakilan Pekon Teba dan pedukuhan Waysom Pekon Ketagung, Zainadi menyampaikan dampak eksploitasi secara besar-besaran terhadap sumber mata air Galih Batin sangat berdampak pada pengairan lingkungan persawahan mereka.
Alasan tersebut mereka meminta pihak PT Tirta Investama melakukan pengecekan terhadap apa yang menjadi keluhan masyarakat, pihaknya juga menuntut agar persoalan tersebut segera ditindaklanjuti.
