KOTA BEKASI — Langit cerah Kota Bekasi 1 Juni 2025, menyambut derap langkah penuh semangat dari para kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), pelaku UMKM, serta warga yang memadati lokasi peringatan Hari Lahir Pancasila dan Bulan Bung Karno.
Di tengah warna merah khas partai dan aroma makanan khas UMKM yang menggoda, satu semangat bergelora, meneruskan perjuangan Bung Karno demi kebahagiaan rakyat.
“Kita diwarisi api perjuangan oleh Bung Karno untuk terus memberikan kebahagiaan,” ucap Ketua DPC PDIP Kota Bekasi, Tri Adhianto, usai memimpin rangkaian kegiatan, Minggu (1/6/2025).
Ucapan itu bukan sekadar retorika, melainkan tercermin dari kegiatan konkret yang digelar hari itu.
UMKM Jadi Garda Depan Perayaan
Bukan pesta tanpa makna. Tahun ini, DPC PDIP Kota Bekasi memilih melibatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam peringatan. Puluhan stan makanan, kerajinan tangan, dan produk lokal lain berjejer rapi, ramai dikunjungi.
“Ini kerja bareng seluruh peserta agar UMKM yang hadir hari ini bisa bahagia,” ujar Tri Adhianto. Dukungan nyata bagi pelaku usaha kecil itu menunjukkan bahwa keberpihakan kepada rakyat kecil bukan slogan semata, melainkan bagian dari semangat gotong royong yang diwariskan sang proklamator.
Simbol Pengorbanan Lewat Hewan Kurban
Memasuki bulan Zulhijjah menjelang Idul Adha 1446 H, Tri Adhianto menyerahkan sapi kurban secara simbolis kepada para Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) se-Kota Bekasi. Tidak hanya sebagai bentuk ibadah, kurban juga menjadi simbol nyata kebersamaan dan semangat berbagi.
“Ini refleksi kebersamaan kita untuk berbagi dengan masyarakat,” kata Tri. Ia menegaskan, distribusi daging kurban tidak eksklusif untuk internal partai. Berkat kolaborasi antara fraksi di DPRD dan pemerintah daerah, daging kurban akan dibagikan kepada masyarakat luas.
Semarak Lomba, Ajang Ekspresi Kader dan Warga
Semangat Bung Karno juga hidup dalam kreativitas para kader dan masyarakat yang mengikuti berbagai lomba dalam rangka Bulan Bung Karno. Mulai dari lomba vocal group, pidato, musikalisasi puisi, hingga best costume bertema adat daerah, semua menjadi wadah ekspresi kecintaan terhadap budaya dan nilai-nilai perjuangan.
Beberapa pemenang yang mencuri perhatian antara lain Fina Dwihana dari PAC Rawalumbu yang berhasil menyabet Juara I Vocal Group, serta Chiko Agesto yang memukau dewan juri dalam kategori pidato umum. PAC Bantargebang juga tampil gemilang dengan menyabet Juara I Best Costume bertema adat daerah.
Menjaga Api Perjuangan Tetap Menyala
Lebih dari sekadar seremonial, seluruh rangkaian kegiatan ini adalah bentuk nyata menjaga api perjuangan Bung Karno agar tetap menyala di hati masyarakat Bekasi. Semangat gotong royong, keberpihakan pada rakyat kecil, dan perjuangan untuk kesejahteraan bersama terasa kental.
“Tugas kami tidak hanya sebagai kader, tapi juga motor penggerak roda pembangunan,” tutup Tri Adhianto.
Dengan semangat Pancasila sebagai kompas dan Bung Karno sebagai inspirasi, Bekasi hari itu tak hanya memperingati sejarah, tetapi juga menulis bab baru dalam perjuangan membangun negeri dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat.
Berikut ini beberapa pemenang lomba yang berhasil mencuri perhatian:
- Lomba Vocal Group
Juara I: Fina Dwihana dari PAC Rawalumbu
- Lomba Pidato Pengurus
Juara I: H. Sutikno dari PAC Pondokgede
- Lomba Musikalisasi Puisi Pengurus
Juara I: Agus Sunardi dari PAC Jatisampurna
- Lomba Pidato Umum
Juara I: Chiko Agesto
- Lomba Musikalisasi Puisi Umum
Juara I: Teguh Sember
- Best Costume Tema Adat Daerah
Juara I: PAC Bantargebang.***
