BEKASI – Warga di Komplek Perumahan Duta Harapan, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi kesal dengan adanya penutupan akses jalan yang disebutkan akibat kepentingan satu orang.
Kekesalan warga tersebut akibat akses jalan umum dari dan ke wilayah RT03 khususnya Blok C1/2/3 nomor kecil yang selama ini nyaman menjadi terganggu akibat ada pemagaran dan dikunci.
Akibatnya warga pun membuat spanduk BONGKAR!!!, dengan menuliskan bahwa mereka memilih, menetapkan, membeli dan memiliki tempat tinggal di Blok C kecil tentu berikut akses jalannya.
Mereka pun menuliskan bahwa ada etikanya, sebelum pembangunan gerbang baru harus ada izin dari warga terdampak. Akibatnya Taman Kanak-kanan saja ada izin lisan dan tangtangan persetujuan warga sekitar.
“Saya dan pedagang Pecel Lele sangat dirugikan dengan ini sekarang jadi tutup karena akses masuk ditutup. Ini kan hanya kepentingan mereka hanya satu atau tiga orang saja, tidak memikirkan nasib warga lainnya dengan adanya penutupan akses jalan tersebut,”ungkap Diva penjual Mie Ayam kepada Wawai News, Jumat 19 Juli 2024.
Dikatakan penutupan oleh satu orang itu dengan alasan sering kemalingan, padahal di rumahnya ada CCTV yang memiliki alarm. Jika merasa mampu, sewa saja Satpam untuk menjaga rumahnya, jadi jangan mengganggu suasana yang sudah ada sejak puluhan tahun.
Ia pun mengaku telah berjualan Mie Ayam di jalur komplek tersebut sejak tahun 2015. Sekarang hanya karena protes satu orang, tanpa izin gudang Mie Ayam dibongkar.
“Harusnya ada pemberitahuan, tidak asal bongkar, ini namanya arogan pemilik lahan saja tidak menyoal, kok. Tapi kenapa gudang Mie Ayam saya sekarang separuh dibongkar,”ujar Diva mengaku yang membongkar orang dekat RT.
Diva mengakui sudah tidak jualan hampir dua bulan ini, karena pintu digerbang dan dikunci. Lebih kasihan yang jualan pecel lele harus jual rumah untuk sewa tempat lain.
Mereka berharap pihak Kelurahan dan Kecamatan di Bekasi Utara bisa turun dan mencari solusi. Tidak terkesan melakukan pembiaran akibat satu orang.
Warga lain mengaku kesal, karena harus pulang malam. Harusnya pihak yang memagar dan mengunci itu memikirkan warga lain, jangan asal punya uang tidak memikirkan nasib banyak orang yang juga jadi penghuni di komplek tersebut.
“Warga di sini profesinya bermacam-macam, tidak seperti mereka ada yang pulang jam 2 malam, bahkan lebih. Kalo di kunci begini bagaimana. Apalagi tanpa ada musyawarah sebelumnya,”tegas Eni.
Diketahui kemarin, ada keributan kecil protes warga komplek akibat pagar dan penutupan akses jalur di kompleks Duta Harapan tersebut. Bahkan Lurah Harapan Jaya dan Babinkamtibmas sudah turun ke lokasi. Namun belum ada jalan keluarnya.***