Scroll untuk baca artikel
Zona Bekasi

Pedagang Sebut Klaim Akuisisi Saham Perusahaan Pelaksana Revitalisasi Pasar Kranji Aneh bin Ajaib

×

Pedagang Sebut Klaim Akuisisi Saham Perusahaan Pelaksana Revitalisasi Pasar Kranji Aneh bin Ajaib

Sebarkan artikel ini
Sri Mulyono salah satu tokoh pedagang Pasar Kranji saat menunjuk denah areal plot pembangunan revitalisasi
Sri Mulyono salah satu tokoh pedagang Pasar Kranji saat menunjuk denah areal plot pembangunan revitalisasi - foto doc

KOTA BEKASI Klaim akuisisi 95 persen PT Annisa Bintan Blitar (ABB) selaku pihak ketiga dalam pelaksanaan revitalisasi pasar Kranji Baru Kota Bekasi oleh Rama Wardana, mendapat cibiran dari pedagang dengan menyebut aneh bin ajaib.

“Jangan bohongi pedagang klaim akusisi PT ABB, memang segampang itu. Aneh kok ada ya, orang yang mau membeli saham hutang. Kami belum menemukan rumusnya itu, kecuali pihak ketiga yang ditunjuk dalam pelaksanaan revitalisasi pasar Kranji dalam hal ini PT. ABB, sudah membangun fisiknya,”ujar Sri Mulyono, tokoh pedagang Pasar Kranji kepada Wawai News Jumat 1 Februari 2025.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Fisik nol, sudah lima tahun perjanjian kerja sama revitalisasi. Tapi, sekarang tiba-tiba ada pihak dengan percaya dirinya, meng-klaim sudah mengakuisisi PT ABB hingga 95 persen. Ini namanya aneh dan janggal, adanya yang mau membeli saham hutang. Dikira semua pedagang pasar sebodoh itu, mau percaya.

BACA JUGA :  Bawaslu Mulai Sidangkan Kasus Dugaan Penggelembungan Suara di PPK Bekasi Timur

“Akuisisi apa lah istilahnya itu, tentunya sebelum dibeli ada audit, apa aja yang sudah dibangun? dan apa aja aset perusahaan yang mau di ambil, plus apa minus apa? lah kalo minus, masa mau dibeli! makanya ini namanya aneh,”papar Sri Mulyono bingung klaim akuisisi yang dilontarkan itu.

Dikatakan bahwa pedagang Pasar Kranji, masih menunggu dan menghormati kinerja Pemkot Bekasi. Apa lagi saat ini sedang proses evaluasi terhadap PT ABB melalui beberapa item yang harus dipenuhi.

Diketahui bahwa klaim akuisisi disampaikan oleh Rama Wardana sebelumnya merupakan direktur PT Era Cipta Global yang pada tahun 2023 pernah bekerja sama dengan PT ABB untuk pembangunan gedung utama Pasar Kranji. Namun sampai sekarang, tiang pancang pun belum selesai, lalu muncul awal tahun 2025 mengklaim telah mengambil alih PT ABB.

BACA JUGA :  Dikonfirmasi Wartawan Terkait Dugaan Pungli PTSL, Lurah Medan Satria Sikut dan Nyaris Tabrak Wartawan

“Saya ini tidak berpendidikan tinggi hanya lulus Sekolah Rakyat ini mau bertanya, meng-akuisisi, mengambil alih PT-nya dan mengambil saham 95 % apalah itu namanya, berarti kan membeli aset/membeli kakayaan Iwan Hartono selaku pemilik PT ABB,”ujarnya.

Diketahui bahwa yang namanya aset itu wujudnya berbagai macam berupa saham, ada yang berupa fisik, ada setifikatnya, ada yang berupa pabrik juga ada fisiknya. Pertanyaannya yang dibeli saham 95 % dari PT Annisa Bintang Blitar milik Iwan Hartono itu apa?.

“Kalo saham Revitalisasi Pasar Kranji Baru itu modalnya Iwan Hartono hanya kontrak PKS (Perjanjian Kerja Sama) sama Pemkot Bekasi, itupun PKS nya bermasalah dari tahun 2023 multi tafsir. Tapi, PT ABB sudah bisa menarik uang dari para pedagang hingga Rp26 miliar lebih,”jelasnya.

BACA JUGA :  Giliran Pedagang Pasar Kranji Deklarasi Dukungan ke Paslon RIDHO, Mas Tri Janjikan Penyelesaian Revitalisasi

Sedangkan tanah yang akan dibangun milik Pemerintah Kota Bekasi, bangunan diatasnya yang membangun pak Sunarno dan sampai sekarang belum selesai pembayarannya oleh PT ABB mencapai Rp2 miliar lebih.

Revitalisasi Pasar Kranji ini, jelas dia sistemnya 100 persen modal swasta bukan dana anggaran daerah, hal itu perlu dipahami pihak yang meng-klaim akuisisi. Sehingga wajar, pedagang yang sudah trauma setelah lima tahun, tidak ada kejelasan sekarang mempertanyakan modal pihak yang meng-klaim akuisisi ada modal, apa tidak?