WAWAINEWS.ID – Masih sering menggunakan vape, sebagai pengganti rokok?
Vape, atau disebut juga sebagai rokok elektrik memiliki beberapa efek negatif untuk tubuh, terutama pada kulit.
Efek-efek daro pembakaran sekaligus efek dari radikal bebas yang ada di dalam Vape.
Radikal bebas tersebut memberi dampak buruk dan kerap menjadi menyebabkan penuaan dini pada kulit serta hal lain yang dirasakan.
Bahkan disebutkan, efek radikal bebas dari vape juga dapat menyebabkan berubahnya warna kulit lho, nah masih mau pakai Vape?.
Untuk penjelasan lebih lengkapnya, berikut Wawai News ulas soal efek samping penggunaan vape untuk kulit dengan melansir dari berbagai sumber terpecaya.
- Menjadikan Kulit Kalian Kering
Nikotin dan bahan kimia bersentuhan langsung dengan kulit, jika kamu menggunakannya secara terus-menerus. Hal itu menyebabkan kulit menjadi kering dan terasa bersisik.
Selain itu, vape juga memperburuk kondisi kulit yang sudah kering. Salah satu gejalanya seperti kulit terasa gatal dan mengelupas.
Bahkan katanya bahan kimia yang terdapat dalam vape juga mengakibatkan sensitivitas dan iritasi kulit, sehingga menyebabkan ruam.
Lebih dari itu, kondisi kulit seperti jerawat, rosacea, dan psoriasis yang berkaitan dengan peradangan juga akan semakin memperburuk kondisi.
- Penuaan Dini
Vape juga menjadi sebab penuan dini, kasus ini sama dengan dampak rokok konvensional memiliki dampak yaitu penuaan dini, karena adanya nikotin yang terdapat dalam vape.
Nikotin tersebut menjadi penyebab penyempitan pembuluh darah kecil yang membuat pengurangan suplai oksigen.
Selain mengurangi suplai oksigen, nikotin yang terdapat dalam vape ini juga dapat menghambat aliran nutrisi ke kulit.
Hal itu jika terus berlanjut akan mengakibatkan sel-sel kulit utama kekurangan oksigen dan nutrisi, sehingga membuat kulit berkerut sebelum waktunya.
Bukan hanya itu saja, warna kulit menjadi tidak merata dan menimbulkan flek kecokelatan.
- Membuat Kulit Menjadi Lebih Sensitif
Kimia yang ada dalam rokok elektrik umumnya terdapat dalam gas vape terdiri dari formaldehida, nikotin, dan turunannya. Tah hanya itu, Lebih dari itu, juga terdapat propilen glikol, toluena, dan asetaldehida. Lalu juga terdapat logam seperti kadmium, nikel, dan timbal.
Menghirup bahan kimi beracun ini, tentunya akan mempengaruhi kesehatan kulit karena penggunaan terus menerus dan menumpuk di kulit.
Lebih parahnya lagi, jaringan kulit yang terpapar banyak zat beracun tentunya akan mengalami gangguan fungsi. Salah satu gangguan fungsi ini seperti perbaikan lapisan dan perlindungan kulit.
Nah hal itulah yang menyebabkna kulit menjadi lebih sensitif dan rentan mengalami infeksi.
Jika lapisan kulit telah rusak dan mengalami peradangan kronis, maka dapat mengakibatkan terjadinya perubahan warna kulit.
Selain perubahan warna kulit, juga menyebabkan kemerahan dan kehilngan kolagen.
Lebih parahnya lagi, dapat mengakibatkan risiko terjadinya kanker kulit.
Itu lah peringatan dan menjadi perhatian bagi pengguna rokok elektrik, disarankan untuk mengurangi.***