Lintas Daerah

Banjir Landa Batam, Disebut Dampak Kerusakan Hutan

×

Banjir Landa Batam, Disebut Dampak Kerusakan Hutan

Sebarkan artikel ini
Banjir di Kota Batam 14 Oktober 2024
Banjir di Kota Batam 14 Oktober 2024

BATAM – Banjir yang melanda Kota Batam pada Senin 14 Oktober 2024 menunjukkan semakin parahnya kerusakan hutan di wilayah setempat.

Kerusakan ini diduga akibat aktivitas penebangan liar, perkebunan ilegal, dan pembukaan jalan baru di wilayah setempat.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Diketahui banjir akibat hujam dengan entitas tinggi terjadi di Kota Batam Provinsi Kepri. Hal itu berdampak pada banjir hampir menyeluruh dari jalan raya hingga masuk ke pemukiman warga.

Terpantau banjir terjadi di berbagai titik, mulai dari simpang Panbil, puntu masuk Taman Niaga, Simpang Kepri Mall, Ocarina, Patung Kuda Sungai Panas, Bengkong dan bawah fly over hingga kantor pemerintahan di Kota Batam.

BACA JUGA :  Kasus penularan COVID-19 di Jawa Barat naik seiring kemunculan subvarian omicron BA.4 dan BA.5.

Tak hanya Banjir juga melanda Lapas Perempuan, dampak lain banyak kendaraan terjebak terutama roda dua dan empat hingga membuat aktivitas terganggu.

Warga Batam yang melintas dari arah Batu Aji menuju Batam Center, mengatakan bahwa banjir di Batam bukanlah kejadian baru.

Setiap hujan turun, banjir selalu melanda kota. Ia menduga penyebab banjir bukan semata-mata karena hujan, melainkan juga diduga karena pembabatan lahan oleh pengusaha yang berambisi memperluas bisnis mereka.

“Ini bukan hanya karena hujan. Hujan itu kuasa Tuhan, tapi ada juga penyebab lain, seperti manusia yang membabat lahan sembarangan demi bisnis,”paparnya.

Menurutnya seperti Tembesi Tower, setiap kali hujan, banjir setinggi dada orang dewasa terjadi karena ada salah satu perusahaan yang sedang membangun bisnis di sana.

BACA JUGA :  Kepala BP Batam Komitmen Genjot Realisasi Investasi Tahun 2024

“Ini harus dipertanyakan izin pembangunan yang dikeluarkan tanpa memperhitungkan dampak lingkungan menjadi salah satu faktor utama terjadinya banjir yang semakin parah di kota Batam,”sebut dia.

Andy, bersama warga lainnya, berharap pemerintah dapat lebih serius menangani masalah banjir ini dengan meninjau ulang aktivitas pembabatan lahan yang tidak terkendali.***