BANDUNG — Kabar duka menyelimuti jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jabar, Teppy Wawan Dharmawan, meninggal dunia pada Jumat, 8 Agustus 2025, pukul 12.13 WIB di RS Edelweiss Bandung.
Kepergian Teppy bukan hanya kehilangan bagi keluarga, tetapi juga bagi seluruh birokrasi Jawa Barat. Sosoknya dikenal sebagai aparatur sipil negara yang berdedikasi, visioner, dan rendah hati perpaduan yang tak selalu ditemukan dalam dunia birokrasi.
Lahir di Tasikmalaya, 14 Oktober 1966, Teppy telah melalui perjalanan panjang dalam karier pemerintahan. Ia pernah mengemban berbagai jabatan penting, mulai dari Sekretaris KPU Jawa Barat, Penjabat Bupati Karawang tahun 2024, hingga jabatan terakhir sebagai Kepala Disnakertrans Provinsi Jawa Barat.
Penghargaan bergengsi Bintang Lencana Adhitya Karya Mahatva Yodha yang ia terima pada Desember 2007 menjadi bukti bahwa integritas dan loyalitasnya terhadap negara telah lama diakui.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) mengungkapkan duka mendalam. Dalam pernyataannya, Dedi mengenang sosok almarhum sebagai figur pekerja keras yang memiliki visi jangka panjang terhadap berbagai tantangan ketenagakerjaan di Jawa Barat.
“Saya menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas berpulangnya Pak Teppy. Beliau adalah sosok pegawai yang ulet dan selalu memiliki visi kuat di setiap bidang yang digelutinya. Kepergiannya meninggalkan jejak prestasi yang luar biasa,” ujar KDM.
Dedi menceritakan bahwa sebelum kepergian almarhum, mereka tengah menggarap platform digital ketenagakerjaan.
Bahkan, pertemuan terakhir mereka terjadi hanya tiga hari sebelumnya, saat acara Rakerkonas XXXIV Apindo di Bandung.
“Setiap bertemu, saya pasti menanyakan proyek itu. Pernah saya tantang, bisa nggak? Dan dengan mantap beliau jawab, ‘Siap, Pak,’” kenangnya.
Dedi juga mengungkap bahwa hubungan keduanya sudah terjalin sejak lama, bahkan ketika dirinya masih menjadi anggota DPR RI. “Kami sering teleponan, beliau sosok yang selalu bisa diajak diskusi serius tapi tetap menyenangkan,” tambahnya.
Kabar duka datang secara tiba-tiba. Almarhum sebelumnya menjalani hari seperti biasa menghadiri rapat di Bappeda Jabar, lalu kembali ke kantor Disnakertrans Jabar, yang saat itu tengah menggelar kegiatan menyambut HUT RI ke-80.
Ia bahkan sempat ikut bermain pingpong dalam rangkaian acara tersebut. Namun, usai itu, almarhum mendadak pingsan, diduga karena kelelahan.
Sekretaris Daerah Provinsi Jabar, Herman Suryatman, turut menyampaikan duka. Ia menegaskan bahwa Teppy adalah salah satu ASN terbaik yang pernah dimiliki Pemprov Jabar.
“Kami yakin Pak Teppy adalah rekan kerja sekaligus sahabat yang baik. InsyaAllah beliau husnulkhatimah. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan kesabaran,” ujarnya.
Meninggalkan Warisan yang Lebih dari Sekadar Jabatan
Teppy Wawan Dharmawan meninggalkan seorang istri dan tiga anak.
Namun lebih dari itu, ia meninggalkan warisan tak kasat mata integritas, etos kerja, dan nilai-nilai pengabdian yang tinggi.
Dalam dunia birokrasi yang sering kali dipenuhi keraguan publik, Teppy berdiri sebagai contoh bahwa menjadi pegawai negeri tidak harus berarti sekadar “kerja rutin.” Ia menjadikan setiap tugas sebagai ladang pengabdian.
Kini, Jawa Barat kehilangan salah satu putra terbaiknya. Sosok yang senantiasa hadir dalam kesederhanaan, namun membawa visi besar untuk perubahan.
Semoga dedikasi dan kebaikan beliau menjadi amal jariyah, dan semoga Teppy Wawan Dharmawan mendapat tempat terbaik di sisi-Nya.***
