BEKASI – Ironi ala Kota Bekasi kembali dipertontonkan. Pajak penerangan jalan (PPJ) setia dipungut dari setiap tagihan listrik warga, tapi lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di RT 04 RW 03, Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantar Gebang, malah mati total. Akibatnya, jalanan gelap gulita, warga pun ketakutan menjadi “santapan empuk” pelaku kriminal, dari begal sampai jambret.
Ketua RW 03, Yandi, angkat bicara soal keresahan warganya. “Kami bayar pajak listrik, tapi lampu jalan gelap. Ini gimana logikanya? Jalanan yang gelap jadi surga buat pelaku kejahatan. Warga takut keluar malam, apalagi pulang kerja larut,” ujarnya, dengan nada geram.
Kondisi ini sudah berlangsung lama. Bukan cuma soal kriminalitas, tapi juga soal kenyamanan warga yang kian tergerus. Aktivitas malam terhenti, suasana lingkungan seperti “kota mati.” Interaksi sosial pun terhambat hanya karena lampu jalan yang seharusnya sederhana, tapi tak kunjung menyala.
“Kami tidak mau menunggu ada korban begal dulu baru PJU diperbaiki. Pemerintah Kota Bekasi harus segera turun tangan. Jangan cuma jago bikin jargon ‘Bekasi Keren’, tapi warganya dibiarkan hidup dalam kegelapan,” tegas Yandi.
Warga pun berharap media bisa ikut menyuarakan problem klasik ini. Karena, menurut mereka, suara warga sering kalah nyaring dibanding bunyi mesin proyek atau gemerincing uang pajak.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Pemkot Bekasi. Mungkin mereka masih sibuk membahas proyek mercusuar, lupa bahwa keamanan paling dasar warganya bisa dimulai dari hal sederhana: lampu jalan yang menyala. ***
