wawainews.ID, Lamtim – Petani di Kabupaten Lampung Timur, meraup keuntungan hingga ratusan juta rupiah melalui budidaya Gambas dengan sistem huktikultura. Hal tersebut meroketnya harga sayur Gambas kurun waktu dua tahun ini.
Eko Priyanto (43) salah seorang petani sayuran Gambas warga Labuhanratu VII, Kecamatan Labuhanratu, Lamtim mengaku bisa meraup keuntungan hingga ratusan juta dalam sekali musim tanam sayuran itu.
“Sekarang saya tanam sayuran Gambas 1,5 hektar dan mentimun 0,5 hektar. Tahun ini dan tahun kemaren harga bagus, Gambas di ambil pembeli Rp6000 dan mentimun di harga Rp3000”, kata Eko menuturkan kepada peliput di kediamanya, Rabu (26/6/2019).
Baca juga: Lamtim Potensi Jadi Sentra Komoditi Bawang Merah
Menurut Eko, modal untuk budidaya sayuran khususnya Gambas dalam 1,5 hektar hanya mencapai Rp25 juta. Biaya tersebut Dia keluarkan mulai dari persiapan pengolahan lahan, pengadaan bibit, pemupukan sampai biaya pekerja untuk panen dan perawatanya selama tiga bulan.
“Selama masa pemanenan, pekerja 2 hari sekali melakukanya, dan mampu sebanyak 20 kali masa pemanenanya. Hasil puncaknya bisa sampai 1,5 ton sekali panen, dan musim ini saya menargetkan 25 ton untuk sayur Gambasnya,” ungkap Eko petani Sayuran yang sudah menekuni bidangnya hampir 20 tahun.
Menurutnya jika kalkulasi, dengan harga Gambas Rp 6000, dan total perolehan panen mencapai 25 ton, Eko bisa meraup keuntungan Rp125 juta bersih dalam 3 bulan masa budidaya sayuran tersebut, belum lagi dari hasil sayuran lainya yaitu mentimun.
Untuk budidaya sayuran, lebih sangat menguntungkan. Dengan memakai sistem siklus pergantian tanaman dalam setahun, Eko bisa lebih banyak menghemat biaya untuk olahan awal.
Untuk tahun 2019 ini, tanaman yang biasa di budidayakan adalah jagung, Sayuran Gambas, Timun, Pare, Kacang Panjang, Terong, yang di tanam secara bergantian.
“Walau terkadang dalam hal itu salah satu kita tidak mendapatkan harga yang baik, tetapi paling tidak kita tak buang biaya dalam olahan awal”jelasnya.
Eko adalah petani yang tergabung dalam Paguyuban Petani Pedagang Sayur Lampung, mengakui Dinas Pertanian Lamtim cukup aktif dalam dalam membantu masalah kebijakan mulai dari penyuluhan, sampai sistem pemasaran.
Semisal beberapa bantuan yang pernah di perlukan atau ajukan, seperti Sumur Bor, ataupun Alat Pertanian untuk Kelompok Tani bisa terealisasi. (Abu Umar)