BEKASI – Keberadaan transportasi massal BISKITA di Kota Bekasi mendapat protes dari kalangan sopir angkutan Kota jurusan. k-11 dan K-25. Keberadaan BISKITA membunuh penghasilan mereka sebagai sopir Angkot
Mereka mengakui pendapatan mereka berkurang lantaran banyak masyarakat yang beralih menggunakan BISKITA karena gratis. Padahal, direncana gratis hanya enam bulan setelah peluncuran.
Tapi, setelah berjalan hingga sekarang sudah 8 bulanan, BISKITA masih menerapkan gratis ke penumpang. Hak itu membuat keresahan sopir angkot K-11 dan K-25 yang pendapatannya makin turun.
“Salah satunya karena BISKITA ini masih digratiskan, pertanyaan kita sampai kapan,”tanya salah satu koordinator perwakilan pengunjuk rasa, pada Rabu (2/10/2024).
Mereka mendesak, kebijakan gratis BISKITA harus segera dihentikan, sebab hal itu akan semakin memberatkan para sopir angkot.
Mereka berharap Pemko Bekasi bisa mendengarkan aspirasi warganya. “Sopir angkot juga bagian dari warga masyarakat Kota Bekasi,” ucap mereka.
Para sopir angkot yang menggelar demonstrasi di Gedung DPRD Kota Bekasi untuk menyampaikan aspirasi akhirnya diterima langsung oleh pimpinan DPRD Kota Bekasi yang baru dilantik. Mereka diterima di Ruang Aspirasi Gedung DPRD Kota Bekasi.
Ketua DPRD Kota Bekasi, Sardi Effendi usai menerima para supir angkot mengatakan bahwa pihaknya akan mengagendakan pertemuan lanjutan. Hal itu untuk membahas lebih mendalam guna mencari solusi bagi para supir angkot.
“Besok kita akan gelar pertemuan lagi di DPRD, kita cari solusi bersama. Salah satunya soal penetapan tarif bagi BISKITA, dan bagaimana BISKITA tidak menghambat angkot yang sudah ada,” ujarnya kepada wartawan.
Pemko Bekasi Kaji Besaran Tarif BISKITA
Pemerintah Kota Bekasi sedang mengkaji besaran tarif yang akan diterapkan untuk transportasi massal BISKITA. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Zeno Bachtiar.
Menurutnya, tarif BISKITA tidak bisa ditetapkan begitu saja. Pemkot Bekasi harus melihat beberapa aspek, salah satunya daya beli masyarakat Kota Bekasi.
“Sedang kita lakukan kajian penerapan tarif. Tentunya harus didahului dengan evaluasi kemampuan daya beli masyarakat serta pertimbangan-pertimbangan lainya,” kata Zeno kepada wartawan, Rabu (2/10/2024).
Ia menjelaskan,pihaknya membuka ruang serta adanya masukan-masukan dari berbagai pihak. Termasuk, salah satunya supir angkot yang memprotes kebijakan tarif gratis BISKITA.
“Justru ruang terbuka untuk diskusi, apa-apa saja yang bisa kita lakukan dan apa-apa saja yang perlu kita benahi. Serta, apa-apa saja yang perlu kita diskusikan bersama,” ujar Zeno merespon unjuk rasa penolakan tarif gratis BISKITA.