Scroll untuk baca artikel
Lampung

Ingin Anaknya Jadi Polisi, Ayah di Sidomulyo Rela Setor Rp1,8 Miliar

×

Ingin Anaknya Jadi Polisi, Ayah di Sidomulyo Rela Setor Rp1,8 Miliar

Sebarkan artikel ini

LAMSEL – Seorang pria di Lampung Selatan rela merogoh kocek Rp 1,8 miliar agar anaknya bisa masuk Akpol dan menjadi perwira polisi.

Uang Rp 1,8 miliar sudah diserahkan tapi ternyata sang anak tak diterima di sekolah calon perwira polisi alias Akademi Polisi (Akpol).

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Sang ayah ternyata ditipu oleh seseorang berinisial Sr yang mengaku bisa memasukkan anaknya ke Akpol dengan syarat menyerahkan uang Rp 1,8 miliar.

Meski sudah menggunakan uang Rp 1,8 miliar, sang anak ternyata tak diterima di Akpol.

Dua kali mendaftar di Akpol, dua kali pula anaknya tidak diterima.

Polres Lampung Selatan akhirnya menahan Sr, warga Sidomulyo Lampung Selatan seusai ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penipuan.

“Untuk tersangka kita lakukan penahanan. Karena sudah cukup bukti dan unsur terkait kasus penipuan yang menjerat tersangka,” kata Kapolres Lampung Selatan AKBP Edi Purnomo, Minggu (14/6/2020).

Kasat Reskrim Polres Lampung Selatan AKP Tri Maradona menjelaskan, tersangka Sr diduga melakukan tindakan penipuan dengan modus menjanjikan anak korban bisa masuk Akpol (Akademi Kepolisian) pada 2017 lalu.

“Tersangka menjanjikan bisa membantu anak pelapor yang hendak mendaftar Akpol. Tersangka secara berkala meminta uang kepada korban,” kata Tri.

Namun setelah dua kali mendaftar, yakni pada 2018 dan 2019, anak korban tidak diterima Akpol.

“Kemudian korban melapor ke polisi. Tersangka sudah sempat dipanggil dua kali, tetapi tidak memenuhi panggilan. Sehingga pada Jumat kemarin kita jemput,” ujar mantan Kasat Reskrim Polres Metro ini.

Tri menambahkan, korban mengaku sudah menyerahkan uang sebesar Rp 1,8 miliar kepada Sr.

Sr mengatakan, uang tersebut digunakan untuk mendapatkan surat dari Gubernur Lampung guna memudahkan anak korban masuk Akpol.

Saat ditanya kemungkinan adanya pihak lain yang ikut terlibat, Tri mengaku saat ini tidak ada.

Tetapi jika ada laporan yang berkaitan dengan kasus dugaan penipuan oleh tersangka Sr, polisi tetap menerima.

“Sampai saat ini belum. Nanti kalau ada laporan sehubungan dengan kasus yang menyangkut tersangka, tetap kita terima,”” ujar Tri.

Janjikan Masuk Akpol

Sr (28), warga Desa Seloretno, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan, dijemput polisi di kediamannya, Jumat (12/6/2020) sekira pukul 20.30 WIB.

Personel Satreskrim Polres Lampung Selatan menangkap Sr karena diduga melakukan penipuan.

Sr dilaporkan seorang warga Sidomulyo dalam kasus penipuan pada 2017 silam.

Kapolres Lampung Selatan AKBP Edi Purnomo saat dikonfirmasi membenarkan Sr diamankan di kediamannya.

Sr dijemput karena sudah dua kali tidak memenuhi panggilan penyidik Polres Lampung Selatan.

“Iya benar, dilakukan penjemputan,” kata mantan Kapolres Mesuji ini melalui pesan singkat, Sabtu (13/6/2020).

Edi menjelaskan, Sr menggunakan modus dengan mengaku bisa meloloskan anak korban masuk Akpol.

Namun, Edi tidak menjelaskan lebih lanjut kronologi dugaan penipuan yang dilakukan oleh Sr.

“Koordinasi kasat reskrim untuk keterangan lebih lanjut,” ujar Edi.

Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Lampung Selatan AKP Tri Maradona mengaku belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait kasus ini.

Alasannya, Sr masih menjalani pemeriksaan.

Namun ia membenarkan Sr dijemput setelah dua kali mangkir dari panggilan polisi.

“Nanti akan diinformasikan. Kita masih melakukan pemeriksaan,” kata dia.

Dari informasi yang dikutif  Tribunlampung.co.id, Sr diduga menipu warga Sidomulyo dengan mengaku bisa memasukkan anaknya ke Akademi Kepolisian (Akpol).

Korban mengaku telah menyerahkan sejumlah uang kepada Sr. (*)

Naskah ini sudah tayang di Tribun Lampung