Opini

Ssssttt …., Ada Bunglon Ikut Pilkada Kota Bekasi

×

Ssssttt …., Ada Bunglon Ikut Pilkada Kota Bekasi

Sebarkan artikel ini
Yusuf Blegur
Yusuf Blegur

Disampaikan Oleh Yusuf Blegur

WAWAINEWS.ID – Kalau Bunglon berubah-ubah warna demi bertahan hidup menjaga keselamatannya dari serangan hewan predator lainnya.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Kalau bakal calon walikota sering gonta-ganti partai politik demi apa ya “Guys”?. Mungkin semata-mata demi jabatan dan kekuasaan. Atau juga untuk manipulasi dan supaya bisa korupsi?.

Terlepas punya kemampuan atau tidak, yang pasti setiap orang berhak dan bisa ikut kontestasi pilpres, pilgup maupun pilpres.

Dalam iklim demokrasi, negara memberi ruang yang luas dan terbuka untuk setiap rakyatnya memillih dan dipilih. Bagaimana jika ada Bunglon ikut pilkada?. Eit, tunggu dulu, ini bukan bunglon binatang reptil yang sesungguhnya lho.

BACA JUGA :  Usai Pemilu, KPU Kota Bekasi Mulai Godok Persiapan Pilkada, Begini Persiapannya

Biar ngga gagal paham atau baper berlebihan, yang dimaksud Bunglon disini adalah sifatnya yang bisa berubah-ubah atau mudah berganti-ganti warnanya. Jadi Bunglon hewan ya “Guys”, bukan hewan melata yang sesungguhnya ikut pilkada.

Kota Bekasi, kota bertajuk Patriot ini akan menghelat pilkada, sama dengan ratusan kota lainnya yang mengikuti pilkada serentak di Indonesia pada tgl. 28 November 2004.
Menariknya, ada salah satu sosok yang digadang-gadang menjadi bakal calon wakil walikota di kota Bekasi yang ramai dibicarakan karena identik dengan sifat Bunglon. Kenapa disebut Bunglon?.

Kalau Bunglon itu sering berganti-ganti warna, calon walikota yang satu ini sering berganti-ganti partai politik. Serupa tapi tak sama, bunglon dan bakal calon walikota Bekasi.

BACA JUGA :  Rakyat Cuma Punya Tanah Kuburan

Serupa sifatnya yang tidak konstan atau tetap alias suka berubah-ubah dalam komitmen dan konsistensi. Tak sama karena yang satu binatang yang satunya lagi manusia.

Namun betapapun hanya menjadi ilustrasi dari sifat yang sama, itu menjadi sesuatu yang prinsip dan fundamental. Terlebih bagi seorang pemimpin yang akan mengambil amanat dan tanggungjawab dari kehidupan rakyatnya.

Sifat yang suka berubah-ubah atau berganti-ganti warna bagi hewan Bunglon itu menjadi strategi untuk keselamatannya. Bunglon melakukan itu sebagai bentuk manipulasi keberadaanya dari pelbagai serangan musuh atau predator dari luar. Begitulah cara Bunglon mencari aman.

Pertanyaannya, bagaimana jika seseorang menggunakan sifat Bunglon untuk kepentingannya terlebih dalam kontestasi pilkada kota Bekasi?.

BACA JUGA :  Anies Didukung Rakyat, Anies Dibendung Aparat

Akankah ia melakukan manipulasi jatidirinya dengan berubah-ubah atau berganti partai politik seperti Bunglon hanya untuk jabatan dan kekuasaan semata?.

Konstelasi pilkada Kota Bekasi semakin terlihat “hot” dan “sexy”. Pasalnya, ada sosok bakal calon wali kota yang diasosiasikan sebagai bunglon diusung oleh partai politik yang terkenal dengan kekuatan karakternya.

Partai yang berlambang hewan itu juga sangat ideologis, intim dengan proses “struggle” dan memiliki stamina yang tangguh dalam mengambil kebijakan oposisi.

Sebuah partai politik yang sangat intim dengan penderitaan dan begitu akrab dengan penindasan.