Scroll untuk baca artikel
Hukum & Kriminal

Gawat! Oknum Kades di Wonosobo “Main Golok” Warga Nyaris Jadi Sasaran Tebasan

×

Gawat! Oknum Kades di Wonosobo “Main Golok” Warga Nyaris Jadi Sasaran Tebasan

Sebarkan artikel ini
Oknum Kades di Wonosobo Tanggamus dilaporkan ke Polisi karena nyaris menebas warganya dengan Golok, pada 6 Juni 2025 lalu - foto doc ist

TANGGAMUS – Suasana tenang di Pekon Kejadian, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus mendadak jadi seperti film laga, setelah seorang warga, bernama Misyadi, nyaris jadi korban tebasan golok oleh oknum kepala Pekon (Kades-ed) yang katanya bernama “Murni”.

Alih-alih sang Kades dalam tindakan dan niat untuk kesejahteraan umat, Kades satu ini malah bikin warga trauma. Hal itu terjadi pada Jumat siang, 6 Juni 2025, jadi hari tak terlupakan bagi Misyadi.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Saat itu, ia mendadak dihadang sang kepala pekon yang tiba-tiba berubah peran dari pemimpin desa jadi pendekar golok alias “Bang Jago”.

BACA JUGA :  Wanita Cantik di Tanjungpinang Tipu Arisan Online, Modusnya Terbilang Baru

“Saya diancam mau dibunuh pakai sajam. Jenisnya golok. Kalau saya nggak sigap, mungkin saya udah jadi headline berita dengan judul ‘Warga Tewas Ditebas Kades’,” ujar Misyadi sambil geleng-geleng kepala sebagaimana dilansir wawainews pada Rabu 18 Juni 2025.

Misyadi yang dikenal kalem pun langsung melaporkan insiden itu ke Polres Tanggamus. Tak main-main, ia mencatatkan laporan resmi dengan nomor LAPDU/71/VI/2025/Reskrim.

“Saya trauma, Pak. Saya warga biasa, bukan lawan duel kepala Pekon. Makanya saya lapor polisi. Jangan sampai saya jadi korban berikutnya. Masa iya setiap ketemu kades harus siap lari zig-zag?” ucapnya separuh cemas.

Warga lain yang mendengar kejadian ini ikut geram. Mereka bilang, kalau pemimpin desa sudah main golok, jangan salahkan rakyat kalau besok pada bawa tameng.

BACA JUGA :  Korupsi BPHTB, Mantan Kepala Bapenda Pringsewu Hanya Dituntut 3 Tahun 6 Bulan

Kini, semua mata tertuju ke Polres Tanggamus. Apakah laporan Misyadi akan ditanggapi dengan cepat? Atau malah disuruh sabar dan puasa bicara?

Yang jelas, warga Pekon Kejadian berharap kejadian ini cukup terjadi sekali. Bukan jadi “episode bersambung” dengan genre horor-komedi.***