CIANJUR – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil ketika melakukan peresmian Gedung Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cianjur menitipkan agar kondusifitas wilayah setempat terjaga menjelang pelaksanaan Pilkada serentak 9 Desember 2020.
“Saya titip Cianjur tetap kondusif, jangan ada perpecahan, pertengkaran, waspadai berita hoax yang dapat merusak berlangsungnya pesta demokrasi serta mendoakan siapapun yang terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati sesuai dengan aspirasi rakyat Cianjur.”ucapnya.
Kabupaten Cianjur menjadi satu dari delapan daerah di Jawa Barat yang menggelar Pilkada Serentak 2020. Segala upaya untuk mensukseskan pesta rakyat dengan menciptakan suasana kondusif terus disosialisasikan menjelang hari H.
Namun upaya menciptakan suasana kondusif di Cianjur tersebut rusak ketika ada sekelompok preman yang diduga sebagai oknum bayaran PT. Maskapai Perkebunan Moelia (MPM) mengusir ribuan petani penggarap lahan HGU yang sudah puluhan tahun ditelantarkan oleh PT. MPM.
“Kami diancam, tanaman dan rumah kami dirusak pakai buldoser, pak, sekarang saya tidak tau harus bagaimana, kasihan anak-anak,” ucap seorang petani penggarap dengan wajah ketakutan.
Sementara Ujang Mulyana dari warga LDII Cianjur merasa geram karena nama LDII dicatut dan dipasang di spanduk mereka, “saya tidak melihat langsung tapi fotonya telah beredar di medsos, ini pencemaran nama baik, ini upaya memecah belah umat Islam, upaya memecah belah warga cianjur, upaya menggagalkan Pilkada aman dan damai di Kabupaten Cianjur, polisi harus segera mengusut tuntas kejadian ini,” ujarnya
Bahkan beberapa wartawan yang berusaha menggali informasi berimbang di TKP, mendapatkan ancaman senjata tajam dan diusir sebelum masuk lokasi oleh para preman di sana.
Ketika dikonfirmasikan kepada Iptu Sunaryo, S.H selaku Kaurbinopsnal Polres Cianjur, terkesan enggan memberikan penjelasan masalah yang ada di wilayahnya itu. Bahkan perihal ancaman senjata tajam sejenis parang, golok, sangkur oleh para preman di lokasi kepada wartawan dikatakan bukan ancaman, bisa jadi itu alat untuk bercocok tanam. (rls)