Scroll untuk baca artikel
Kabar Desa

Warga Minta Ketidakjelasan Realisasi DD Pekon Wayliwok, Diusut Tuntas

×

Warga Minta Ketidakjelasan Realisasi DD Pekon Wayliwok, Diusut Tuntas

Sebarkan artikel ini

TANGGAMUS – Ketidakjelasan realisasi Dana Desa (DD) Tahun 2020 di Pekon Wayliwok Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, Lampung, mendapat respon dari tokoh masyarakat setempat.

Rusli, Tokoh Masyarakat di Pekon Way Liwok, tegas meminta pihak berwenang segera mengusut tuntas agar realisasi dana desa di wilayahnya bisa terang benderang, terkait realisasi bantuan fasilitas jambanisasi/WC yang dianggarkan sebesar Rp38 juta.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Pasalnya hingga kini belum ada kejelasan berapa jumlah warga penerima, program jambanisasi dari pemerintah pekon. Begitu pun Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk makanan sehat Lansia, Balita dan Ibu Hamil yang tidak pernah diberikan oleh Pemerintah Pekon melalui Kader-kadernya saat kegiatan posyandu dilaksanakan di Pekon setempat.

BACA JUGA :  Meski Sudah Dipecat, Pengangkatan Tiga Kadus Banyu Urip Harus Diproses Hukum

Diketahui seperti Pemberian Makanan Tambahan 25 orang Lansia dianggarkan oleh Pemerintah Pekon sebesar Rp6 juta/tahun, untuk 25 orang balita Rp6 juta/tahun dan untuk 10 orang ibu hamil Rp4,6 juta/tahun.

“Pihak berwenang diharapkan menindaklanjuti keluhan warga terkait persoalan ketidakjelasan realisasi dana desa Tahun 2020 di pekonnya, karena ini menyangkut hak-hak masyarakat,”ungkap Rusli, kepada Wawai News, Senin (8/2/2021)

Dikatakan bahwa dalam pembelanjaan Dana Desa di pekonnya pada tahun 2020 terdapat peralatan untuk Pondok Pesantren berupa Sound Sistem tapi tidak diserahkan ke pondok pesantren

“Melalui dana desa tahun 2020, Pemerintah Pekon menganggarkan pembelian sound sistem untuk pondok pesantren, tapi barang itu tidak pernah diberikan ke pondok sampai saat ini” ujar Rusli selaku ketua panitia pembangunan Ponpes Syarif Hidayatullah Pekon Wayliwok.

BACA JUGA :  Drainase Dusun V GSB, Dibangun Melalui Dana Desa

Sementara saat di hubungi Wawai News, Pj. Kakon Wayliwok, Zahari membenarkan bahwa memang menganggarkan sound system untuk pondok pesantren, tapi belum dibelanjakan.

“Ya, nanti akan dibelikan, nunggu pembangunan drainase selesai, ngeberesin drainase dulu, baru dibeliin sound sistemnya” ucapnya saat di hubungi melalui sambungan selular.

Terkait makanan sehat peserta posyandu dan insentif kader posyandu, Zahari mengatakan bahwa itu hubungannya ke Bidan Desa dan Sekretaris Pekon yang paham dan ia tidak mengetahui.

“Itu hubungannya dengan Bu Desmi, dan tanya dengan Sekdes aja, soalnya dia yang paham” tandasnya.