Lampung

Mulai 9 Juli, Lamteng Larang Kegiatan Hajatan

×

Mulai 9 Juli, Lamteng Larang Kegiatan Hajatan

Sebarkan artikel ini
Bupati Lampung Tengah
Bupati Lampung Tengah, Musa Ahmad saat melakukan perekaman e-KTP di Disdukcapil setempat usai melaunching aplikasi Slamdung, - foto dok ist

LAMTENG – Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah segera melakukan pelarangan hajatan pernikahan atau kegiatan yang bersifat mengumpulkan massa. Pelarangan itu akan mulai tanggal 9 Juli-10 Agustus 2021.

“Berdasarkan keputusan bersama Forkopimda maka kegiatan hajatan pernikahan atau kegiatan yang mengumpulkan massa dilarang. Ini dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19 yang semakin bertambah,” kata Bupati Lampung Tengah, Musa Ahmad saat mensosialisasikan surat edaran tersebut di Kecamatan Kalirejo, kemarin.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Untuk saat ini, kata dia, masyarakat masih bisa melakukan hajatan hingga tanggal 8 Juli 2021. Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi diantaranya menerapkan protokol kesehatan, tidak menyediakan kursi bagi tamu undangan dan tidak menyediakan prasmanan.

BACA JUGA :  Pokja ULP Lamteng Dituding Tak Transparan

“Prasmanan bisa diganti dengan nasi kotak saja. Dan waktu untuk melakukan hajatan itu dibatasi hingga pukul 17.00 WIB,” katanya lagi.

Kemudian, pemotongan hewan kurban pada hari Raya Idul Adha nanti hanya berlangsung tiga hari yaitu pada tanggal 11, 12, 13 Djulhijah dan hanya boleh disaksikan oleh petugas dan orang yang berkurban untuk mengurangi penumpukan warga yang berkerumun. Bagi yang melanggar juga akan dikenakan sanksi baik fisik maupun denda.

Bupati menambahkan, kerjasama semua pihak sangat dibutuhkan untuk menekan penyebaran COVID-19 yang belakangan ini semakin mengkhawatirkan dimana banyak warga yang sudah terpapar dan juga tidak sedikit korban jiwa.

“Maka dari itu tugas dan kewajiban kita semua adalah untuk bersama-sama disiplin terhadap protokol kesehatan dan saling mengingatkan antara satu dengan yang lainnya. Mari kita patuhi ini semua, situasi bisa jadi semakin buruk apabila kita tidak mau disiplin terhadap protokol kesehatan,” tutupnya.